Meski Berpuasa, Atlet Puslatda DIY Tetap Giat Berlatih
Bulan Ramadan ternyata tak menjadi alasan bagi para atlet sejumlah cabor yang tergabung dalam pemusatan latihan daerah (Puslatda) DIY untuk bermalas-m
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM - Bulan Ramadan ternyata tak menjadi alasan bagi para atlet sejumlah cabor yang tergabung dalam pemusatan latihan daerah (Puslatda) DIY untuk bermalas-malasan. Di tengah menjalankan aktivitas ibadah puasa, para atlet panjat tebing dan sepatu roda DIY tetap giat berlatih.
Pelatih Puslatda panjat tebing DIY Sultoni Sulaiman mengatakan, meski ajang PON XX ditunda satu tahun hingga Oktober 2021, latihan giat tetap dilakukan untuk menjaga kondisi para atlet agar tidak drop.
Ia mengatakan, sebenarnya latihan intensif sebelumnya telah dilakukan sejak beberapa bulan lalu. Namun kemudian latihan tak berjalan maksimal karena dampak pagebluk Covid-19.
Meski demikian, Sultoni terus memotivasi para atlet agar tidak mengendorkan semangat latihan ditengah keterbatasan.
Dalam sepekan latihan dilakukan sebanyak empat kalii, pada sore hari hingga menjelang berbuka puasa meliputi beberapa materi latihan di antaranya pull up, squat, sit up v, back up, push up, dan mountain climber.
• 35 Inspirasi Ucapan Selamat Lebaran/Idul Fitri 2020 untuk Dibagikan di WhatsApp atau Media Sosial
"Kami maksimalkan latihan mandiri ini. Sejauh ini berjalan lancar," kata Sultoni.
Terpisah, pelatih puslatda sepatu roda DIY Sugeng Lasono mengatakan, sementara ini atletnya diminta untuk berlatih secara mandiri di rumah. Ia memberikan materi latihan baik fisik maupun teknik kepada para atlet dan mereka melaporkannya secara daring melalui berbagai aplikasi.
"Jadi kita berikan ada program yang intensitasnya rendah untuk jaga kebugaran karena disamping PON mundur 2021 makanya kita intensitasnya rendah apalagi puasa biar mereka puasanya lancar, tapi tetap jaga kebugaran," ujar Sugeng.
Lebih lanjut Sugeng mengaku saat ini pihaknya terkendala tempat latihan bersama. Sebab, di beberapa lokasi latihan seperti Stadion Sultan Agung dan Stadion Mandala Krida ditutup. Sementara untuk berlatih di landasan pacu pantai Depok juga sudah tidak bisa karena sempat digunakan untuk balap motor liar, sehingga ditutup warga.
• Deretan Perubahan Kebijakan Pendidikan di Indonesia Setelah Ada COVID-19
"Terkendala tempat latihan karena kayak jogging, atlet lari bisa dimana saja, kalau sepatu roda harus cari tempat yang luas yang bisa untuk fasilitas meroda," ujar Sugeng.
Sekadar informasi, cabang sepatu roda, DIY berhasil meloloskan empat orang atlet ke ajang PON XX Papua, mereka yakni Ardhana Wikanestri, Aurelia Nareswari, Naviska Putri, dan Chalila Adinawati. Mereka akan turun di beberapa nomor, seperti 100 meter, 15 km, 42 km marathon, dan relay.