Wabah Virus Corona
COVID-19 di Yogya : Jumlah yang Sembuh Nyaris 9 Kali Lipat Lebih Banyak dari yang Meninggal
Jumlah kasus positif Virus Corona di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami penambahan 7 kasus pada Minggu (10/5/2020) kemarin
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Jumlah kasus positif Virus Corona di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami penambahan 7 kasus pada Minggu (10/5/2020) kemarin.
Sehingga dengan demikian jumlah total kasus positif COVID di DI Yogyakarta sebanyak 153 kasus.
Berdasarkan data yang dirilis di situs Satgas COVID-19 DIY pada Minggu (10/5/2020), 86 orang di antaranya masih dirawat, sementara 7 orang meninggal dunia serta 60 pasien positif COVID-19 dinyatakan sembuh.
Ini artinya pasien yang sembuh jumlahnya berkali-kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan pasien positif COVID-19 yang meninggal. Jumlahnya nyaris 9 kali lipat.
• Berapa Lama Kita Harus Menunggu Vaksin Virus Corona? Ini Jawaban WHO
Adapun berdasarkan pembaharuan data hingga Minggu (10/5) kemarin, ada penambahan 7 kasus positif COVID-19 di Yogya. Enam dari 7 orang tersebut berasal dari beberapa kluster yang ada di DIY yakni 1 orang dari kluster GPIB, 2 orang kluster Jemaah Tabligh, dan 3 orang klaster supermarket di Sleman.
Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih menjelaskan ketujuh kasus tersebut adalah kasus 149-155. Kasus 149 perempuan usia 57 tahun warga Bantul klaster GPIB, kasus 150 perempuan usia 38 tahun warga Sleman karyawan supermarket, kasus 151 laki-laki usia 55 tahun warga Sleman riwayat kontak dengan pasien positif.
• Inilah Susunan Protein Virus Corona yang Membuatnya Menjadi Virus yang Cerdas
Selanjutnya kasus 152 laki-laki usia 37 tahun warga Sleman karyawan Indogrosir, kasus 153 laki-laki usia 28 tahun WNA India klaster Jemaah Tabligh, kasus 154 laki-laki usia 76 tahun WNA India klaster Jemaah Tabligh, dan kasus 155 laki-laki usia 28 tahun warga Sleman karyawan supermarket.
Berty menjelaskan sebelumnya terdapat Kasus 79 yang belakangan diketahui sebagai karyawan supermarket yakni laki-laki usia 45 tahun warga Sleman.
• Peneliti Temukan Virus Corona dalam Sperma Pasien Covid-19, Apakah Hubungan Seks Bisa Menularkan?
Dinas Kesehatan melakukan tracing, serta rapid test kepada puluhan karyawan di mana beberapa di antara mereka dinyatakan reaktif.
Mereka yang reaktif lantas menjalani tes lanjutan yakni melalui swab.
"Hasil positif kemarin Bantul 3 orang, sekarang (10/5/2020) Sleman 3 orang, ditambah kasus 79 sehingga total kasus dari klaster supermarket ada 7 orang yang positif," bebernya.
Ia juga menambahkan per 10 Mei 2020, Kasus 79 telah dinyatakan sembuh dan menjadi satu-satunya pasien yang sembuh pada waktu tersebut.
Hingga saat ini belum diketahui pasti sumber penularan dari kasus 79 meski menurut keterangan pasien kepada pihak rumah sakit, dirinya pernah melakukan kontak dengan temannya yang sedang diisolasi.
Kasus sembuh di DIY pun bertambah dan kini menjadi 60 kasus.
Berty menjelaskan, terjadinya kenaikan kasus yang ada saat ini berasal dari hasil tracing contact kasus yang ada.
Ia pun mengungkapkan bahwa hal tersebut menunjukkan upaya Pemda DIY untuk memutus mata rantai penularan yang dilakukan secara optimal.
"Sebagai contoh, seandainya kita tidak melakukan tracing pada Kasus 79, maka tidak akan ditemukan kasus-kasus lainnya. Apalagi kasus-kasus tersebut adalah OTG yang sangat berpotensi menularkan lebih banyak," urainya.
Ia mengimbuhkan, kenaikan kasus sebagai konsekuensi tracing contact dan menunjukkan bahwa penularan masih terjadi di sekitar masyarakat.
"Maka protokol kesehatan juga harus dilakukan oleh kita semua secara ketat," tambahnya.
Sementara itu, untuk WNA India, Berty mengatakan keduanya adalah OTG.
Hasil rapid test pertama menunjukkan hasil reaktif, namun ketika swab hasilnya negatif Covid-19.
Namun ketika diulang untuk rapid test yang bersangkutan menunjukkan hasil reaktif dan swab positif.
"Diisolasi di Sempu beberapa hari lalu kita ulang rapid, yang reaktif 3. Kami bawa ke RSHL (Hardjolukito) lalu tes swab, yang positif 2," jelasnya.
Sementara itu, pada 10 Mei 2020, laporan kematian PDP dalam proses laboratorium berjumlah 1 kasus yakni perempuan usia 56 tahun warga Sleman dengan riwayat penyakit kanker usus.
Laporan konfirmasi kasus Covid-19 di DIY per 10 Mei 2020 adalah total PDP sebanyak 1.096 orang di mana 162 orang masih menjalani perawatan.
Berdasarkan hasil lab, 153 orang dinyatakan positif (60 orang sembuh, 7 orang meninggal dunia), 791 orang dinyatakan negatif, dan masih menunggu hasil lab sebanyak 152 orang (12 orang meninggal dunia). Sementara itu, total ODP yang tersebar di seluruh DIY yakni 5.469 orang.(TRIBUNJOGJA.COM)