MotoGP
MotoGP 2020: Cerita Maverick Vinales yang Pernah Galau Pilih Ducati atau Tetap di Yamaha
Maverick Vinales mengaku sempat galau akan pindah ke Ducati atau tetap bertahan di Yamaha sebelum memperpanjang kontrak hingga 2022.
Penulis: Fatimah Artayu Fitrazana | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM - Sebelum memutuskan untuk memperpanjang kontrak hingga 2022, ternyata Maverick Vinales pernah merasa galau, apakah dia akan pindah ke Ducati atau tetap di Yamaha.
Secara tidak langsung, Vinales membenarkan jika Ducati mecoba mendekatinya sebelum perpanjangan kontrak dengan Yamaha disepakati.
Pebalap Spanyol ini mengatakan jika dia memiliki kedekatan dengan tim manajer Ducati, Davide Tardozzi.
Dia mengatakan pada media SkySport.it bahwa ada beberapa hal yang membuatnya sulit memilih antara Ducati dan Yamaha.
"Aku memiliki hubungan yang sangat baik dengan Davide Tardozzi, sulit untuk memilih antara Ducati dan Yamaha," katanya dikutip Tribunjogja.com dari laman Crash.net, Minggu (10/5/2020).
"Pada akhirnya, aku memilih Yamaha karena aku ingin mencoba untuk memenangkan gelar, aku tidak tahu apakah aku akan mendapatkan kesempatan untuk melakukannya jauh dari Yamaha," ungkap Vinales.
Jika demikian, apa yang ditawarkan Ducati sehingga Maverick Vinales goyah?
Dia menjawab, "Aku pikir gaya balapanku akan sesuai untuk Ducati, yang mana sangat kuat. Itu adalah motor yang cantik, juga berterimakasih untuk aerodinamisnya. Tapi Yamaha kami juga sangat cantik."
Meski hingga 2022 nanti Maverick masih akan di Yamaha, dia tidak menutup kemungkinan untuk berpindah ke tim lain.
Jika bukan Ducati, Vinales tak ragu untuk kembali ke Suzuki apabila kondisinya memungkinkan.
"Untuk ke depannya? Siapa yang tahu, mungkin aku akan kembali ke Suzuki, tapi untuk saat ini aku hanya memikirkan untuk menang di Yamaha," ungkapnya.
Setelah menetapkan hati bersama Yamaha, Maverick Vinales juga membahas tentang bagaimana dia dan timnya berusaha untuk mengalahkan Marc Marquez dan Honda.
Dia mengatakan, "Seluruh tim harus 100 persen untuk mengalahkan Marquez, mencoba untuk mengalahkannya adalah tujuanku, tapi untuk melakukannya, kami harus memberikan yang terbaik di garasi."
Selain dengan Marc, Vinales juga punya tekad mengalahkan rekan setimnya, Valentino Rossi.
"Marc Marquez adalah orang yang perlu dikalahkan, tapi Rossi juga memiliki motorku, jadi aku harus mengalahkannya juga. Kemudian ada Dovizioso, dia juga sangat sulit dikalahkan," akunya.
( Tribunjogja.com | Fatimah Artayu Fitrazana)
