Hasil Tes Swab Negatif, Lima Tenaga Kesehatan di Bantul yang Sempat Reaktif Sudah Dipulangkan

Mereka dipulangkan, karena dari hasil pemeriksaan swab melalui Polymerase Chain Reaction (PCR) dinyatakan negatif.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Bantul 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Lima tenaga kesehatan dan satu tenaga non-kesehatan di Kabupaten Bantul yang sempat diisolasi karena reaktif berdasarkan hasil Rapid Test, saat ini sudah dipulangkan ke rumah masing-masing.

Mereka dipulangkan, karena dari hasil pemeriksaan swab melalui Polymerase Chain Reaction (PCR) dinyatakan negatif.

"Hasilnya negatif jadi sudah dipulangkan semua," kata Juru Bicara Percepatan Penanganan Penularan Infeksi COVID-19 Bantul, dr Sri Wahyu Joko Santoso, saat dihubungi pada Minggu (10/5/2020).

Ia menjelaskan, kelima tenaga kesehatan dan satu tenaga non kesehatan yang berasal dari beberapa puskemas di Bantul itu sudah dipulangkan ke rumah pada Jumat pekan lalu dari RS Lapangan khusus Covid-19 Bambanglipuro.

Marak Kasus Pencurian di Bantul, Masyarakat Diminta Tingkatkan Kewaspadaan di Masa Pandemi Covid-19

3 Karyawan Supermarket yang Merupakan Warga Bantul Positif Covid-19

Meski sudah dinyatakan negatif dan dipulangkan, Sri Wahyu tetap meminta agar melakukan isolasi diri dirumah dan mengurangi interaksi dengan orang lain selama 14 hari sebagai bagian dari Protokol Kesehatan.

Dengan dipulangkannya lima tenaga kesehatan dan satu tenaga non-kesehatan itu maka dijelaskan dia, saat ini cuma ada satu tenaga kesehatan di Bantul yang hasil swab-nya positif.

Dia adalah seorang perempuan, berusia 38 tahun, berasal dari Sewon dan saat ini sedang menjalani perawatan di RS Lapangan khusus Covid-19 di Bambanglipuro.

"Yang lainnya, sudah dipulangkan semua," tegas dia.

ASN Kominfo Dinyatakan Negatif

Selain kelima tenaga kesehatan dan satu non kesehatan, dokter Oki, sapaan akrab Sri Wahyu Joko Santoso, mengatakan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) dan satu orang perawat yang sempat reaktif dalam pemeriksaan rapid test massal pada Selasa, tertanggal 5 Mei lalu dinyatakan pula negatif berdasarkan hasil swab pada Sabtu (9/5/2020) kemarin.

Keduanya kemudian langsung dipulangkan.

Kisah ABK Kapal Pesiar Asal Bantul Menunggu 18 Hari untuk Menepi, Berputar-putar di Lautan

Fortais Bantul Gelar Nikah Bareng Peduli Covid-19, Pengantin Menikah Memakai APD

"Sesuai protokol kesehatan, mesti di rumah tetap harus pemantauan sendiri dan membatasi bertemu banyak orang," ucap Oki.

Lebih lanjut, Oki kembali menegaskan bahwa Rapid Rest merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan penyakit di dalam tubuh.

Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Penegak diagnosa COVID-19 secara akurat di dalam tubuh seseorang, harus dilakukan melalui tes swab dengan metode pemeriksaan PCR (polymerase chain reaction). (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved