Update Corona di DI Yogyakarta

Dinkes Bantul Lakukan Tracing ke 200 Kontak Erat Pasien Positif dari Cluster Tablig Kebon Jeruk

Lebih kurang 200 orang yang dianggap memiliki kontak erat terhadap dua pasien positif Covid-19 cluster jamaah tabligh Kebon Jeruk, Jakarta, menjadi sa

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Penularan Infeksi COVID-19 Bantul, dr. Sri Wahyu Joko Santoso 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Lebih kurang 200 orang yang dianggap memiliki kontak erat terhadap dua pasien positif Covid-19 cluster jamaah tabligh Kebon Jeruk, Jakarta, menjadi sasaran kontak tracing Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul.

Sampai sejauh ini, dua pasien positif tersebut sudah menularkan corona kepada anggota keluarganya.

Ya, fakta ini terjadi di Kecamatan Banguntapan, dimana dari suami, istri dan satu anaknya tertular.

Lalu, di Piyungan, pasien memapari istrinya.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santosa, berujar dua warga Piyungan tersebut dinyatakan positif per Kamis (7/5/20) silam.

Selain itu, pihaknya juga masih menanti hasil swab kelima anaknya yang reaktif rapid test.

BREAKING NEWS : Transmisi Lokal Virus Corona Sudah Terjadi di Bantul, Menyebar di Empat Kecamatan

"Kontak tracing sudah dilakukan dan masih terus berlangsung, siapa saja yang ada kontak erat dengan mereka ya. Totalnya ada sekitar 200 khusus tracing cluster ini," katanya, Jumat (8/5/2020).

Di samping itu, Dinkes Bantul juga melakukan tracing terhadap 14 pegawai Indogrosir, yang telah dinyatakan reaktif rapid test dari Sleman.

Temuan tersebut, lantas ditindaklanjuti pihaknya, karena 14 orang itu statusnya merupakan warga Bumi Projotamansari.

"Mereka domisili Bantul. Kita lakukan swab test dan saat ini beberapa sudah masuk rumah sakit. Tapi, ada juga yang isolasi di rumahnya sendiri. Namun, hari ini mereka dirujuk ke RS Lapangan, karena beberapa di sana sudah keluar," cetusnya.

Dokter yang akrab disapa Oki tersebut menuturkan, selain kedua itu, pihaknya juga mewaspadai penularan dari beberapa klaster besar lain, mulai dari Jamaah Tabligh Gowa, Jemaat GPIB dan santri dari Ponpes Temboro, yang ternyata juga dijumpai di Bantul.

Sekda DIY: Tidak Selalu PSBB, Bisa Rapid Test Massal Lagi

 Ia berujar, untuk cluster Jamaah Tablig Goa, setelah ditelusuri, dijumpai enam warga Bantul, dimana salah satunya sudah dinyatakan positif dan dirawat di RS Lapangan. Sementara lima lainnya, masih mananti rapid ke dua, setelah yang pertama negatif.

"Kalau dari GPIB satu orang positif, yang empat rapid testnya negatif. Tracing masih kita lakukan terus. Lalu, untuk Temboro, ada dua santri yang terlaporkan, tapi masih menunggu hasil swab," tambahnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved