Soccer Style
Winger PSS Sleman, Jefri Kurniawan Ungkap Pelatih yang Berjasa dalam Karir Sepakbolanya
Kala itu, Jefri berhasil mengantarkan Persinga Ngawi menembus partai final Piala Kemerdekaan dan berhasil mencetak satu gol di partai final itu.
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Almurfi Syofyan
TRIBUNJOGJA.COM - Winger PSS Sleman, Jefri Kurniawan mengungkapkan sosok pelatih yang telah berjasa dalam kariernya.
Nama Jefri Kurniawan sudah tidak asing lagi bagi pencinta sepakbola bumi Sembada dan tanah air.
Terlebih, ketika Jefri Kurniawan dinobatkan sebagai pemain terbaik Piala Kemerdekaan tahun 2015 saat memperkuat Persinga Ngawi.
Kala itu, Jefri berhasil mengantarkan Persinga Ngawi menembus partai final Piala Kemerdekaan dan berhasil mencetak satu gol di partai final itu.
Meski demikian, satu gol Jefri tak mampu untuk memenangkan Persinga Ngawi pada partai final tersebut.
Tim berjuluk Laskar Alas Ketonggo kalah dari PSMS Medan dengan skor 2-1.
• Sebagai Sobat Ambyar, Pemain PSS Sleman Ini Sering Dengarkan Lagu Didi Kempot Sebelum Bertanding
Pesepakbola asal Malang itu, juga tercatat telah banyak malang melintang disejumlah klub-klub besar tanah air.
Memulai karir junior di akademi Arema FC, ia lalu melanglang buana ke sejumlah klub tanah air.
Tercatat, ia bukan hanya bermain untuk klub-klub yang berada di pulau Jawa, bahkan merambah ke Kalimantan dan Sumatera.
Ia pernah berkostum PPSM Magelang, Persinga Ngawi, Persegres Gresik, Persiba Balikpapan, Borneo FC, Persija Jakarta, Arema FC, Badak Lampung FC hingga akhirnya berlabuh ke PSS Sleman pada pertengahan musim 2019 hingga sekarang.
Dalam perjalanan karirnya, pria kelahiran 29 tahun silam itu bertemu dengan banyak pelatih hebat yang pernah memolesnya hingga memiliki mental baja seperti sekarang ini.
Namun dari banyak pelatih yang pernah menanganinya, ayah satu anak itu menyebut ada dua pelatih yang berjasa dalam perjalanan karirnya sebagai pesepakbola profesional.
• Winger PSS Sleman Irkham Mila Tak Kurangi Porsi Latihan Selama Ramadan
Kedua pelatih itu yakni yang pertama adalah mantan pelatih Persinga Ngawi dan PPSM Magelang, Mochammad Hasan.
Jefri Kurniawan dan Mochammad Hasan saling berkolaborasi sebagai pemain dan pelatih saat keduanya memperkuat PPSM Magelang pada kompetisi Divisi Utama tahun 2014 dan Persinga Ngawi pada Piala Kemerdekaan tahun 2015.
Momen itu menjadi masa-masa yang sangat indah bagi seorang Jefri Kurniawan.
Selain Mochammad Hasan, suami dari Nuryani Farida itu juga mengenang sosok Dragan Djukanovic sebagai sosok pelatih yang ikut berjasa dalam karirnya.
Dragan Djukanovic, diketahui pada musim Liga 1 2020 ini dipercaya sebagai arsitek Laskar Mahesa Jenar, PSIS Semarang.
Pelatih asal Montenegro itu pernah melatih Jefri saat keduanya saling bahu membahu memperkuat Borneo FC pada musim 2016-2017.
Sebelum melatih Borneo FC, Dragan Djukanovic sempat melatih klub Montenegro, FK Lovcen pada 2015-2016.
Ia juga pernah melatih klub Bangladesh, Sheikh Russel pada 2014-2015.
Dragan juga pernah melatih klub Serbia pada awal karier kepelatihannya yakni Sindjelic BG pada 2013
"Kalau pelatih yang berjasa, sebenarnya banyak sih. hampir semua berjasa pada karir saya," ujar Jefri Kurniawan pada Tribunjogja.com, Rabu (6/5/2020).
"Tapi yang paling saya ingat ada coach hasan (Mochammad Hasan-red) dulu waktu di ppsm, juga ada dragan djukanovic sekarang pelatih psis," tambahnya.
Kedua pelatih tersebut, diakui pemilik nomor punggung 77 di PSS Sleman ini merupakan dua pelatih yang membentuk karakternya dan mengubah visi permainannya dalam menjalani dunia si kulit bundar.
• Denny Caknan, Didi Kempot Hingga Iwan Fals, Ini Sederet Musisi Favorit Penggawa PSS Sleman
Menurutnya, Mochammad Hasan memiliki kepintaran dalam mengeluarkan potensi diri setiap pemain yang ia tangani.
Sementara, Dragan Djukanovic menekankan setiap individu untuk memiliki kemauan untuk bekerja keras, baik ketika berlatih maupun bertanding.
"Kalau coach hasan, selalu sabar dan lebih pintar dalam maksimalkan potensi diri saya. Sementara coach dragan sosok yang optimis dan selalu menanamkan kerja keras serta percaya kemampuan kita. selain itu ia juga meminta pemain untuk terus maksimal dalam segala hal," bebernya.
Meski mengakui dua pelatih tersebut sebagai sosok yang berjasa bagi karirnya, namun kebersamaan Jefri baik bersama Mochammad Hasan dan Dragan Djukanovic tidak berlangsung lama.
Hal itu karena sistem kontrak pemain di liga Indonesia hanya berdurasi satu musim.
Hanya segelintir klub yang mau mengontrak pemain dengan durasi jangka panjang.
Setelah tak lagi bersama, Jefri mengakui hingga saat ini dirinya masih sering berkomunikasi dengan dua pelatih tersebut.
Hal itu dilakukan demi menjaga tali silaturahmi agar tetap hangat seperti sedia kala.
"Sebenarnya bukan hanya dengan dua pelatih ini saya masih tetap berkomunikasi, dengan semua mantan-mantan pelatih, saya selalu berkomunikasi hingga sekarang," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)