Nasional
Tidak Ada Perayaan Waisak di Candi Borobudur dan Mendut Tahun ini
Keputusan ini mempertimbangkan pandemi yang belum juga reda. Segenap umat diimbau untuk merayakan sembahyang waisak di rumah masing-masing.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Perayaan Hari Raya Waisak di Candi Borobudur dan Candi Mendut yang jatuh pada Kamis (7/5/2020) ditiadakan.
Keputusan ini mempertimbangkan pandemi yang belum juga reda.
Segenap umat diimbau untuk merayakan sembahyang waisak di rumah masing-masing.
“Perayaan di Candi Borobudur dan Candi Mendut ditiadakan. Alasannya, saat ini masih dalam suasana COVID-19 dan imbauan dari pemerintah untuk mengurangi dan memutus rantai penyebaran dari COVID-19,” kata Penyelenggara Bimas Buddha Kabupaten Magelang, Kantor Kemenag Kabupaten Magelang, Saring, Rabu (6/5/2020).
Prosesi pengambilan air suci di Jumprit, Kabupaten Temanggung dan pengambilan api dari Grobogan dalam rangkaian Hari Raya Waisak, ditiadakan.
Begitu juga untuk prosesi arak-arakan atau pradaksina di Candi Borobudur juga ditiadakan.
• Mengapa Lampion Identik dengan Perayaan Hari Raya Waisak?
“Pengambilan api di Grobogan dan Temanggung tidak dilaksanakan. Arak-arakan atau pradaksina di Candi Borobudur oleh umat Buddha juga tidak dilaksanakan. Sesuai dengan imbauan pemerintah untuk tidak mengerahkan massa atau kerumunan dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19," tutur Saring.
Sesuai instruksi dari Menteri Agama dan Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama RI, detik-detik waisak dilaksanakan di wihara masing-masing atau di rumah masing-masing.
Penyelenggaraan di wihara pun dibatasi.
Peserta tidak boleh lebih dari lima orang.
"Semua kegiatan yang bersifat nasional atau bersifat menggerahkan massa itu ditiadakan. Ceramah-ceramah para bhikkhu dilaksanakan live streaming. Penyelenggaran sembahyang di wihara ini pelaksanaanya dibatasi sesuai dengan anjuran dan peserta tidak boleh lebih dari 5 orang," kata Saring.(TRIBUNJOGJA.COM)