Soccer Style
Kabar Terkini Michel Adolfo Souza, Penyerang Ikonik Negeri Samba yang Pernah Bela PSIM Yogyakarta
Lebih dari satu dekade silam, PSIM Yogyakarta pernah punya stiker ikonik asal negeri Samba ialah Michel Adolfo de Souza.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM - Lebih dari satu dekade silam, PSIM Yogyakarta pernah punya stiker ikonik asal negeri Samba ialah Michel Adolfo de Souza.
Karier Adolfo di klub berjuluk Laskar Mataram memang tak lama, yakni pada musim kompetisi 2006/2007 hingga 2007/2008.
Tapi, waktu yang singkat itu sudah cukup bagi striker yang didatangkan dari Persebaya ini untuk jadi ikon PSIM Yogyakarta yang digilai para pendukungnya.
Tak heran, pernah ada slogan "No Adolfo, No Party".
Ya, Adolfo memang ikonik.
Rambut gondrong, pemilihan nomor punggung unik '99', juga permainan atraktif nan menghibur membuat Adolfo dikenang mungkin hingga sekarang.
Adolfo pun kerap pamer skill, mengecoh lawan dengan gaya yang tengil, juga dikenal sebagai pesepak bola yang doyan diving.
• Duka Mendalam Ayub Antoh, Eks PSIM Yogyakarta yang Viral Nyanyikan Lagu Didi Kempot
Di musim pertamanya berseragam parang biru, Adolfo bisa dibilang cukup gacor.
Dari data yang dihimpun Tribunjogja.com, Adolfo mengoleksi total 9 gol pada kompetisi Divisi Utama 2006.
Namun PSIM Yogyakarta yang bersaing di Wilayah Barat serta diperkuat beberapa legiun asing lainnya diantaranya Jamie Sandoval, Pello Benson, Sunday Seah mundur dari kompetisi akibar bencana alam gempa bumi yang mengguncang wilayah DIY.
Langkah serupa turut ditempuh PSS Sleman yang menempati Wilayah Timur.
Dua wakil DIY ini tetap bertahan di kasta tertinggi untuk musim kompetisi berikutnya lantaran degradasi ditiadakan.
Musim berikutnya, performa Adolfo mulai meredup hingga ia pun dicoret pada paro kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2007.
Nah lama tak terdengar kabarnya, Adolfo yang sudah kembali ke Brasil kembali menyapa rekan-rekan serta fansnya di Indonesia melalui akun Youtube-nya.
"Aku di Brasil sudah tujuh tahun setelah pulang dari Indonesia. Tim terakhirku di Indonesia adalah Persita Tangerang. Bahasa Indonesia saya nggak terlalu lancar, tapi saya masih bisa karena 10 tahun tinggal disana," ujar Adolfo kepada Tribunjogja.com.
• PT LIB Minta Masukan Klub Soal Kelanjutan Kompetisi, Ini Tanggapan PSS Sleman dan PSIM Yogyakarta