Rapid Test Massal Jadi Penentu DIY Berlakukan PSBB

Laporan Reporter Tribun Jogja, Miftahul Huda

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemda DIY kembali mengumumkan penggunaan Rapid Test untuk 40 rumah sakit rujukan maupun non rujukan. 

Hingga saat ini, jumlah Rapid Test yang sudah disalurkan Pemda DIY mencapai 17.040 dari jumlah keseluruhan sebanyak 20.400.

Wakil Ketua Gugus Tugas penanganan Covid-19 DIY, Biwara Yuswantana mengatakan, optimalisasi penggunaan rapid test saat ini akan lebih dimasifkan. 

Mengingat sudah ditemukannya kasus transmisi lokal positif Covid-19 di DIY.

• Pemda DIY Minta Pelaksanaan Rapid Test Massal Tanpa Ada Kerumunan

Mulai besok Kabupaten Bantul akan memulai pelaksanaan tes massal melalui Rapid Test tersebut.

Tujuan test massal tersebut, lanjut Biwara sebagai tindak lanjut penanganan Covid-19 di DIY.

Hal itu karena kasus generasi tiga (G3) atau transmisi lokal sudah ditemukan.

Belum ada update terbaru terkait temuan kasus G3 di DIY.

Namun, data per 22 April lalu terdapat 12 kasus di lima Kabupaten/Kota DIY.

"Ini nantinya yang akan menentukan arah penanganan ke depan. Memang sejauh ini belum ada pengajuan dari wali kota/bupati di DIY," katanya di gedung Pusdalops BPBD DIY, Senin (4/5/2020).

• BREAKING NEWS : Update Covid-19 DIY 4 Mei 2020, Nihil Tambahan Kasus Positif, 1 Pasien Sembuh

Ia melanjutkan, langkah tersebut dipilih lantaran penyebaran Covid-19 di DIY sudah terbilang meningkat. 

Sebelumnya, Pemda DIY juga merencanakan 10.000 eksemplar buku saku atau buku panduan bagi warga masyarakat dalam menghadapi Covid-19.

Ia menyebut, test massal itu pun disusun supaya bisa diketahui sejauh mana penyebaran Covid-19.

Jika memang, temuan kasus G3 lebih banyak dari kasus sebelumnya.

Tidak menutup kemungkinan Pemda DIY akan berlakukan PSBB.

"Ini upaya kami, supaya mengetahui sejauh mana penyebaran Covid-19 di DIY ini," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)