Kisah Nekat Warga Perantauan yang Ingin Mudik, Petugas Pun Kaget Mendapatinya

Mungkin itulah yang mendorong mereka yang tinggal di perantauan nekat mudik meski ada larangan mudik di tengah wabah corona.

Editor: ribut raharjo
Kompas.com/Garry Lotulung
Polisi menghalau mobil pribadi yang membawa penumpang di jalan tol Jakarta-Cikampek untuk keluar ke Gerbang tol Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (24/4/2020).(ilustrasi) 

 TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kangen keluarga. Kangen orang tua. Kangen kampung halaman.

Mungkin itulah yang mendorong mereka yang tinggal di perantauan nekat mudik meski ada larangan mudik di tengah wabah corona.

Banyak kisah mengiringi cara pemudik agar sampai kampung halaman.

Tidak sedikit pemudik diminta putar balik saat tiba di perbatasan.

Berbagai cara ditempuh agar bisa lolos dari perbatasan.

Seperti diberitakan Kompas.com ini. Petugas terpaksa meminta sebuah truk towing yang diduga mengangkut mobil yang diduga berisi pemudik untuk putar balik di Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (2/5/2020).

Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang Endro P Martanto, menjelaskan, peristiwa itu terjadi di cek poin sekitar Taman Unyil Kota Semarang yang merupakan perbatasan dengan Kabupaten Semarang.
"Kejadiannya sekitar pukul 10.00 WIB. Langsung kami minta putar balik," katanya, dilansir dari Antara.

Endro menjelaskan, saat itu petugas menghentikan truk towing yang mengangkut sebuah mobil yang ditutupi kain terpal.

Setelah diperiksa, di mobil tersebut ternyata berisi empat pria yang diduga pemudik.

"Langsung kami minta putar balik. Tidak sempat ditanya ke mana tujuan mereka karena saat itu arus lalu lintas padat," ujarnya.

Endro mengatakan, keempat pria tersebut kemudian diminta kembali naik ke atas mobil yang diangkut truk towing tersebut dan akhirnya memutar balik ke arah Kota Semarang.

Setelah itu, Endro berharap masyarakat mengikuti imbauan pemerintah di tengah pandemi corona. "Taati imbauan pemerintah. Tunda mudiknya," katanya.

Cerita lainnya datang dari Jakarta. Seperti diberitakan Kompas.com, Anggota Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya kembali memergoki sebuah truk yang menyelundupkan pemudik yang hendak keluar Jabodetabek di tengah penerapan kebijakan larangan mudik yang dikeluarkan pemerintah.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, pelanggaran itu terjadi pada Jumat pukul 10.52 WIB di GT CIkarang Barat.

"Pada hari Jumat tanggal 1 Mei 2020 pukul 10.52 WIB di Gerbang Tol Cikarang Barat telah diperiksa satu unit truk yang mengangkut penumpang," kata Sambodo dalam keterangan tertulisnya.

Truk yang mengangkut penumpang tersebut ketahuan saat petugas Ditlantas yang berjaga di Pos Pengamanan Operasi Ketupat Jaya 2020 di GT Cikarang Barat menggelar pemeriksaan rutin terhadap truk yang akan keluar Jabodetabek.

Pada awalnya pemeriksaan berjalan lancar tanpa ada temuan yang mencurigakan. Petugas kemudian memeriksa truk itu.

Sesuai prosedur, petugas kemudian meminta pengemudi untuk turun dan membuka bagasi truk untuk memeriksa isi muatan sebelum diperkenankan meninggalkan Jabodetabek.

Namun yang ditemukan petugas bukan barang melainkan enam pemudik. Petugas kemudian meminta seluruh penumpang truk turun untuk didata dan dimintai keterangan.

Berdasarkan keterangan yang dikumpulkan petugas, para pemudik itu menumpang truk tujuan Brebes, Jawa Tengah, dengan imbalan sejumlah uang.

"Penumpang tersebut akan diangkut ke Brebes, Jawa Tengah. Untuk biaya akan dibayar setelah di Brebes," kata Sambodo. Sedangkan menurut keterangan pengemudi, truk tersebut mengangkut bawang dari Brebes menuju Jakarta dan kembali lagi ke Brebes.

"Truk tersebut awalnya membawa bawang dari Brebes ke Pasar Bitung dan pulang ke Brebes," ujarnya. (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved