Ramadhan 2020
4 Makanan yang Dipercaya Membuat Kenyang Selama Berpuasa, Ini Faktanya
Masyarakat Indonesia masih mempercayai beberapa makanan yang membuat kenyang selama puasa. Padahal makanan tersebut berdampak pada kesehatan tubuh.
Penulis: Dwi Latifatul Fajri | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM - Masyarakat Indonesia masih mempercayai beberapa makanan yang membuat kenyang selama puasa. Orang-orang mempercayai makanan yang bisa mengenyangkan ketika disantap sahur dan berbuka puasa.
Padahal anjuran-anjuran tersebut menjadi mitos belaka. Faktanya mitos makanan yang bisa mengenyangkan ini tidak disarankan para ahli.
Melansir dari Grid.health, berikut 4 mitos yang dipercaya mengenyangkan untuk menu sahur dan berbuka puasa.
1. Masakan pedas

Masyarakat Indonesia mayoritas menyukai masakan pedas. Beberapa makanan ditambah cabai untuk menambah cita rasa pedas.
Padahal makanan pedas dapat menyebabkan tubuh dehidrasi. Tubuh menjadi lebih haus ketika mengkonsumsi makanan pedas daripada manis. Tetapi makanan manis membuat tubuh lebih cepat lapar.
Beberapa orang sebaiknya menghindari makanan pedas ketika berbuka puasa, maupun sahur untuk menjaga pencernaan.
Makanan pedas menyebabkan mual, muntah, dan perasaan kenyang di perut bagian atas setelah makan.
Alih-alih ingin menambah rasa sedap pada masakan saat sahur, sebaiknya kurangi tingkat kepedasan pada makanan.
Bisa juga makanan diganti dengan buah atau sayur ketika sahur.
2. Perbanyak porsi makan

Beberapa orang mempercayai ketika makan sahur lebih banyak dapat mencegah rasa lemas dan kenyang lama.
Mitos tersebut tidak benar, karena lapar dan lesu ketika puasa tidak berhubungan dengan jumlah makanan yang dikonsumsi.
Porsi makan besar ketika sahur tidak berpengaruh pada rasa kenyang karena setiap orang memiliki proses pencernaan yang berbeda.
Rasa lapar dan lesu dipengaruhi oleh jenis makanan ketika sahur. Tak sedikit makanan sahur mengandung kolesterol, gula, dan lemak jenuh.