Inggris Telah Lewati Puncak Wabah Covid-19, Lockdown Kemungkinan Bisa Dibuka Mulai Minggu Depan

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyatakan Inggris telah melewati puncak wabah covid-19 dan berhasil menurunkan kurva coronavirus.

Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
AFP/POOL/CHRISTOPHE PETIT TESSON
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson (kanan) ketika menumpangkan kaki di meja di depan Presiden Perancis Emmanuel Macron dalam pertemuan di Paris 22 Agustus 2019. 

Penggunaan masker
Perdana menteri menyarankan penggunaan masker dapat membentuk bagian penting dari strategi pemerintah untuk menghilangkan aturan jarak sosial yang ketat.

"Sebagai bagian dari keluar dari lockdown, saya pikir penutup wajah akan penting," katanya.

"Keduanya karena alasan epidemiologis, tetapi juga, karena memberi orang kepercayaan bahwa mereka dapat kembali bekerja."

Johnson menolak anggapan bahwa pemotongan penghematan untuk pengeluaran pemerintah dapat dilakukan setelah pandemi.

Kronologi Wanita Muda Pingsan di Toilet Minimarket di Madiun, Nekad Jalan Kaki Untuk Mudik ke Pati

"Saya pikir ekonomi akan bangkit kembali dengan kuat, saya pikir pemerintah ini akan ingin mendorong kembali itu dengan segala macam cara," katanya.

"Aku tidak pernah menyukai istilah (penghematan) dan itu pasti tidak akan menjadi bagian dari pendekatan kami."

Perdana menteri menyampaikan pengarahan harian dari Downing Street untuk pertama kalinya sejak 25 Maret.

Dalam lima minggu sejak terakhir kali muncul di konferensi pers harian Nomor 10, Johnson telah menjalani perawatan intensif dengan covid-19, dan kemudian juga pada kelahiran bayi bayinya dengan tunangan Carrie Symonds.

Sebelumnya pada hari Kamis, pemimpin Partai Buruh Sir Keir Starmer mengatakan kepada Sky News bahwa Inggris dapat berakhir dengan salah satu tingkat kematian terburuk di Eropa dan penyelidikan mengenai penanganan krisis oleh pemerintah tidak bisa dihindari.

"Saya pikir pemerintah lambat dalam penguncian, saya pikir mereka lambat dalam pengujian dan meningkatkan pengujian, mereka lambat dalam mendapatkan peralatan pelindung ke tempat yang tepat pada waktu yang tepat dan mereka belum melakukan yang seharsunya dilakukan," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved