Yogyakarta
Mulai Mei, Jumlah Armada Trans Jogja yang Beroperasi Dikurangi 30 Persen
Ditanya mengenai pegawai termasuk supir Trans Jogja ke depan, Dyah mengatakan tidak akan ada pengurangan pegawai.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Selama pandemi Covid-19, jumlah penumpang angkutan umum Trans Jogja mengalami penurunan signifikan.
Bila kondisi normal jumlah penumpang per hari mencapai 20.000 sampai 22.000 penumpang, kini tinggal 7.000 hingga 9.000 penumpang saja.
Direktur Utama PT Anindya Mitra Internasional (AMI), Dyah Puspitasari, mengatakan untuk mengefisienkan anggaran dan menyesuaikan kebutuhan akan Trans Jogja yang menurun, ada wacana dari pemerintah DIY untuk mengurangi jumlah armada Trans Jogja yang beroperasi.
“Ada wacana dari hasil rapat Dinas Perhubungan DIY dan dinas-dinas terkait untuk dikurangi armadanya. Untuk mengefisienkan anggaran. Kebutuhan juga sedang menurun. Ini belum fiks. Saya kira pengurangannya sekitar 20-30 persen,” ujar Dyah saat dihubungi Tribun Jogja, Kamis (30/4/2020).
• 14 Bus Trans Jogja Siap Layani Wisatawan dari Amongrogo dan Gembira Loka Menuju Kawasan Malioboro
Dyah menjelaskan, saat ini jumlah armada Trans Jogja yang beroperasi ada 114 bus.
Sementara, ada 12 armada cadangan, sehingga total seluruhnya ada 128 armada.
Sejak 23 Maret 2020, Trans Jogja telah mengurangi jam operasionalnya.
Dari yang biasanya beroperasi pukul 05.00-22.00 WIB menjadi pukul 06.00-19.00 WIB.
Hal ini untuk menyikapi Keputusan Gubernur DIY tentang status tanggap darurat Covid-19.
Dyah mengungkapkan, untuk operasional Trans Jogja juga diberlakukan protokol pencegahan Covid-19.
Dari 40 tempat duduk, kini hanya 20 tempat duduk yang bisa digunakan karena aturan physical distancing.
“Itu juga peminatnya sedikit,” imbuhnya.
• Dishub DIY Evaluasi Kinerja Bus Trans Jogja
Selain itu, Trans Jogja juga menyiapkan hand sanitizer.
“Bus sendiri kita lakukan pembersihan dengan disinfektan dan fogging. Begitu juga halte. Sehari dua kali. Pagi dan malam saat tidak jam operasional,” tuturnya.
Ditanya mengenai pegawai termasuk supir Trans Jogja ke depan, Dyah mengatakan tidak akan ada pengurangan pegawai.
Melainkan hanya pengaturan jam kerja.
“Pegawai ada pengaturan saja, perubahan jam operasional mereka. Biasanya jumlahnya ngepas banget, nanti kita sesuaikan,” ungkapnya.
Dyah mengaku pihaknya akan mengikuti arahan dari Dinas Perhubungan untuk langkah ke depan akan seperti apa.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DIY, Tavip Agus Rayanto, saat dikonfirmasi membenarkan wacana pengurangan armada tersebut.
“Betul, akan kami lakukan (pengurangan armada). Alasan kebijakan tersebut adalah jumlah PNP yang turun sampai hampir 80 persen,” ujarnya.
Adapun pengurangan jumlah armada yang akan dilakukan adalah sebesar 30 persen dari armada yang ada saat ini.
“Pengurangan tersebut dilakukan di hampir semua jalur dan rencana pelaksanaannya pada bulan Mei,” pungkas Tavip. (TRIBUNJOGJA.COM)