Update Corona di DI Yogyakarta
DIY Belum Berencana Ajukan PSBB, Ini Penjelasan Sri Sultan Hamengku Buwono X
Sri Sultan menjelaskan bahwa kenaikan angka positif sempat yang terjadi di wilayah bukan seluruhnya merupakan transmisi lokal.
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hingga saat ini menjadi satu-satunya provinsi di Pulau Jawa yang belum menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Meskipun, beberapa hari lalu sempat terjadi lonjakan kasus terkonfirmasi positif di DIY, yakni mengalami pertambahan 10 pasien.
Data terakhir, di wilayah DIY sudah ada 94 kasus positif covid-19 yang tercatat di gugus tugas penanganan covid-19 di DIY.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X pun buka suara terkait hal tersebut.
• BREAKING NEWS : 53 Pegawai RSUP Dr Sardjito Jalani Swab, 41 Dinyatakan Negatif
• Sultan Menyapa Jilid 3, Pesan Sultan untuk Generasi Pasca Pandemi Covid-19
Sri Sultan menjelaskan bahwa kenaikan angka positif sempat yang terjadi di wilayah bukan seluruhnya merupakan transmisi lokal.
Meski terjadi lonjakan, ketika disinggung perihal niatan untuk mengajukan diri untuk PSBB, Sultan dengan cepat menyangkalnya.
"Ndak (PSBB). Sepuluh (kasus positif Covid-19) itu yang kemarin dari India itu, yang India sama tabligh (akbar) di Jakarta sama di Gowa," ujarnya.
Disinggung mengenai strategi atau langkah yang akan dilakukan setelah terjadi peningkatan kasus positif Covid-19 di DIY yang tajam, Sultan angkat suara.
"(Peningkatannya) Karena kondisi itu aja. Tapi mereka kan kita rawat mereka di Gunung Sempu apa ya," bebernya.

Sebelumnya dikabarkan, Eskalasi atau peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 di DIY sejak pertama kali diumumkan ada pada 13 April 2020 di mana terdapat penambahan 7 kasus positif Covid-19.
Setelahnya, trend pasien positif Covid-19 berangsur-angsur menurun misalkan pada keesokan harinya yakni 14 April 2020 tercatat penambahan 6 kasus positif dan disusul dengan hari-hari berikutnya tak lebih dari 3 kasus yang diaporkan terkonfirmasi positif Covid-19 per harinya.
Namun pada 29 April 2020, Pemda DIY kembali mengumumkan penambahan jumlah kasus positif yang jumlahnya menjadi tertinggi sejak 15 Maret 2020 atau saat pertama kali pemerintah mengumumkan kasus positif Covid-19 pertama di DIY, yakni sebanyak 10 kasus.
• UPDATE Sebaran Virus Corona di Indonesia Kamis 30 April 2020, Informasi Rincian dari 34 Provinsi
• Tak Gelar Aksi Massa di Hari Buruh, MPBI DIY Tetap Kirim Aspirasi Tuntutan ke Pemerintah
Sebelumnya, Penambahan kasus positif Covid-19 di DIY yang tercatat pada 28 April 2020 melonjak sebanyak 10 kasus.
Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih, mengatakan peningkatan jumlah kasus positif tersebut lantaran hasil lab yang keluar bersamaan pada sampel contact tracing Sleman dan Gunungkidul.
"Meniko hasil tracing yang hasil lab-nya keluar bersamaan, antara Sleman dan Gunung Kidul. Prinsip dari tracing kasus adalah penelusuran kasus, sehingga akan didapatkan apakah kasus tersebut berlanjut dengan menularkan kepada yang lain atau tidak, sehingga kita dapat melakukan upaya pemutusan mata rantai penularan," ungkapnya, Selasa (28/4/2020). (*)