UPDATE Jadwal Buka Puasa Wilayah Yogyakarta dan Sekitarnya Minggu 26 April 2020

Berikut Jadwal IMSAKIYAH Wilayah Yogyakarta dan Sekitarnya Minggu 26 April 2020 atau Ramadan hari ketiga 1441 H

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Mona Kriesdinar
ist
Jadwal Imsakiyah DI Yogyakarta 

Di dalam ajaranIslam, setiap peristiwa kehidupan memiliki makna penting yang harus dicari dan ditemukan.Kemudian difahami dan disikapi dengan kerangka keimanan.

Sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an surat al-Ankabut [29] ayat 2, ikrar keimanan justru merupakan pintu gerbang memasuki ruang-ruang ujian kehidupan.

Ujian keimanan bukan hal baru dan khusus dikenakan kepada kita yang hidup sebagai orang beriman hari ini.Bahkan secara tegas disebutkan dalam surat al-Ankabut [29] ayat 3 bahwa umat terdahulu pun mengalami hal serupa.

Dan ujian itu bertujuan sebagai media seleksi antara yang benar-benar berkualitas, atau sekadar ikrar basa-basi belaka.

Ath-Thabari menjelaskan tentang riwayat berkenaan dengan ayat di atas, bahwa Allah menguji umat-umat sebelumnya yang pernah dikirim utusan oleh Allah. Maka mereka pun berkata sebagaimana dikatakan umat-umatmu tentang musuh-musuhnya.

Seperti halnya umat Nbai Musa, mereka diuji dengan kehadiran Fir’aun dan balatentaranya; pengikutnya Nabi Isa diuji dengan orang-orang yang menghianatinya.

Begitu juga Kami menguji umatmu dengan kehadiran musuh-musuh yang mengkhianatimu. Maka di antara para sahabatmu ada yang jujur dan ada pula yang tidak dalam ikrar keimanannya. Hal tersebut membuat Nabi gelisah, lalu berdoa, “Ya Allah, tampakkan lah di antara mereka yang paling unggul dalam ketakwaannya.”

Hikmah kisah umat-umat terdahulu seperti di atas adalah bagian dari materi persiapan bagi kita yang hidup hari ini. Sekaligusdapat dimaknai sebagai bentuk limpahan kasih-sayang Allah swt. kepada kita agar senantiasa bersiap diri dalam segala situasi dan kondisi.

Ujian adalah keniscayaan dalam kehidupan. Tak satu pun manusia bernyawa, tidak beriman atau beriman, yang tidak mengalami ujian dalam perjalanan hidupnya.

Berbicara tentang iman, artinya berbicara tentang banyak hal yang luas, dan bisa jadi tidak banyak kita ketahui.

Rasulullah saw. pernah menggambarkan perihal keluasan iman ini dengan mengatakan, iman itu bisa lebih dari 70 cabang.Bahkan malu saja disebut sebagai bagian dari iman [HR. Muslim; No. 57]. Jika perihal keimanan itu sedemikian banyak jumlahnya, maka uji kualitasnya pun mesti berkisar di jumlah yang tidak jauh beda.

Kita bisa mengambil contoh dalam praktik keseharian, bagaimana ujian keimanan itu kita jalani.

Dalam shalat, misalnya, kita membaca surat al-fatihah sebagai salah satu syaratnya. Dalam bacaan fatihah kita membaca kata ar-Rahman dan ar-Rahim masing-masing sebanyak 2 kali dalam satu kali baca.

Belum lagi dijumlahkan dalam bilangan rakaat yang dilakukan dalam beberapa kali shalat. Kata Rahman dan Rahim adalah dua sifat sekaligus nama Allah swt.Tentunya, membaca dua kalimat tersebut tidak sekadar membaca saja.

Tujuan terpenting dari kedua sifat itu adalah menumbuh-kuatkan keimanan kita tentang welas-asihnya Sang Pemilik nama tersebut; Allah swt. Akan tetapi, apakah setiap yang membaca akan mengalami penguatan keimanan ?

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved