Update Corona di DI Yogyakarta

Hari Kedua Operasi Ketupat 2020, Polda DIY Putar Balik 97 Kendaraan

Polisi dan aparat lainnya memberlakukan aturan yang ketat terhadap pengendara yang masuk ke wilayah DIY di area perbatasan.

Penulis: Yosef Leon Pinsker | Editor: Gaya Lufityanti
Dokumentasi Ditlantas Polda DIY
Ditlantas Polda DIY saat melaksanakan operasi ketupat 2020, Sabtu (25/4). Hingga hari kedua pelaksanan operasi tersebut, polisi setidaknya telah memutar balikkan sebanyak 97 kendaraan yang akan masuk ke wilayah setempat. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda DIY bersama-sama dengan jajaran dinas perhubungan dan instansi terkait lainnya masih melangsungkan operasi ketupat 2020 berhubungan dengan kegiatan penjagaan daerah perbatasan guna mengantisipasi kedatangan pemudik.

Pemerintah diketahui telah mengeluarkan larangan bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas mudik.

Larangan itu mulai berlaku pada 24 April lalu.

Hari ini merupakan hari kedua penjagaan secara ketat diberlakukan pada tiap area perbatasan DIY. 

Dirlantas Polda DIY disebut telah melakukan penyekatan pada tiga wilayah perbatasan yakni di area Tempel, Sleman; Prambanan serta di wilayah Kulon Progo.

Operasi Ketupat 2020, Polda DIY Siaga di 3 Titik Utama Perbatasan

Polisi dan aparat lainnya akan memberlakukan aturan yang ketat terhadap pengendara yang masuk ke wilayah DIY. 

Pengemudi mesti mengikuti aturan protokol Covid-19.

Bagi mereka yang ngeyel dan tidak mematuhi tidak akan diperbolehkan memasuki wilayah setempat.

Selain itu, pengendara yang diduga berada dalam kondisi kurang sehat semisal suhu tubuh tinggi dan menunjukkan gejala indikasi Covid-19 akan dirujuk ke rumah sakit.

Dirlantas Polda DIY, Kombes Pol I Made Agus mengatakan, sampai dengan Sabtu 25 April yakni hari kedua pelaksanan operasi ketupat 2020 pihaknya telah melarang sekitar 97 kendaraan yang akan melintas ke wilayah setempat.

Solidaritas Pangan Jogja Bagikan Nasi Bungkus Gratis di Tengah Wabah Virus Corona

Kendaraan yang putar balik itu disebut tidak sesuai dengan protokol yang diberlakukan pihaknya dalam memasuki wilayah DIY. 

"Sampai dengan hari Ke-2 sudah ada  97 kendaraan diputarbalikkan," kata Kombes Pol I Made. 

Sementara, Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DIY, Hantoro mengklaim bahwa hampir seluruh angkutan bus dari dan akan menuju ke DIY telah berhenti beroperasi.

Selain mengikuti anjuran dari pemerintah dalam menyetop penyebaran Covid-19, berhentinya operasional bus itu juga merupakan imbas dari berbagai sektor terutama pariwisata yang juga mandek akibat Covid-19.

"Semua sudah berhenti kecuali yang dari Surabaya memang masih ada, tapi itu dari homebasenya sana. Kalau bis pariwisata kita sudah total setop sejak 16 Maret lalu, sedangkan untuk bus AKAP, AKDP dan taksi secara bertahap berhenti operasi," jelas dia. 

Ditlantas Polda DIY Siapkan Skema Pengamanan Larangan Mudik Lebaran 2020

"Memang secara tidak langsung ya dipaksa berhenti operasi sejak Covid-19. Karena kalaupun operasional bus juga tidak ada penumpang," lanjutnya.

Hantoro mengemukakan, keseluruhan bus yang beroperasi di DIY secara resmi tidak ada lagi yang beroperasi baik itu AKDP, AKAP, maupun taksi.

Pada masa normal bus di DIY bisa beroperasi baik itu ke Jakarta, Semarang, maupun, Cirebon dengan total 70 keberangkatan setiap harinya. 

"Yang bus malam juga berhenti. Kita berharap bisa segera berlalu pandemi ini dan teman-teman pelaku bus bisa kembali bangkit, semoga saja," katanya. (TRIBUNJOGJA.COM

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved