Semarak Ramadhan ala Masjid Jogokarya di Tengah Pandemi Virus Corona
Semarak Ramadhan ala Masjid Jogokarya di Tengah Pandemi Virus Corona
Penulis: Irvan Riyadi | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYAKARTA - Bulan suci Ramadhan 1441 H, disambut semarak oleh jamaah Masjid Jogokariyan, Yogyakarta.
Lampu-lampu tampak menghias jalan sekitar masjid yang terletak di kampung Jogokariyan, Kota Yogyakarta.
Tampak para pengurus masjid dibantu warga sekitar sedang sibuk mempersiapkan menu berbuka puasa yang akan dibagikan kepada siapa jamaah, maupun warga yang lewat.
Sekitar 3000 porsi makanan yang sudah ditata dalam kotak makanan, dan disiapkan pada beberapa titik.
Kegiatan seperti ini, memang rutin dilakukan oleh pengurus masjid-masjid setiap bulan ramadhan, khususnya pengurus Masjid Jogokariyan.
Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan, H. Muhammad Jazir ASP, menuturkan, ada sedikit perbedaan menu berbuka puasa di Ramadhan kali ini.
"Kalau biasanya, semuanya pakai piring dan makan bersama. Sekarang, kita kotakkan, biar bisa dibawa pulang," terang H. Muhammad Jazir.
Hal itu dilakukan, berkaitan dengan keadaan pandemi covid-19, yang belum berakhir.
"Akan kita sediakan selama bulan Ramadhan, bahkan boleh mengambil lebih untuk keluarga di rumah," tuturnya.
• Begini Suasana Pasar Sore Ramadan Bantul Saat Pandemi Covid-19
• Pasar Sore Kampung Ramadan Jogokariyan 1441 H Beralih ke Pasar Online
Selain itu, Ketua Dewan Syuro Jogokariyan yang biasa disapa Ustad Jazir, juga menyampaikan, Kampung Ramadhan Jogokariyan, tetap digelar selama bulan puasa ini.
Termasuk shalat tarawih berjamaah.
Hanya saja, berlaku beberapa pengecualian. Seperti pemberlakuan protokol kesehatan, serta pembatasan pengunjung.
"Kampung ramadhan tetap jalan. Namun sekarang, kita akan menyertakan kartu tanda pengunjung bagi yang datang, ada kartu khusus untuk warga, maupun bagi tamu dari luar kampung," imbuhnya sembari menunjukkan 2 contoh kartu tanda pengunjung kampung ramadhan jogokariyan.
Bagi setiap jamaah atau siapapun yang akan memasuki masjid, akan dilakukan pengecekan suhu tubuh, serta melewati area sterilisasi yakni penyemprotan disinfektan yang aman bagi manusia, karena terbuat dari bahan herbal.
Warga pun tampak ramai di sekitar masjid. Tidak hanya warga yang datang atau sekedar lewat dan diberi bungkusan takjil, namun beberapa tampak membantu mengarahkan pengguna jalan agar tidak terjadi penumpukan dan macet.
Dalam menghadapi pandemi covid-19, yang juga bertepatan dengan bulan ramadhan, Masjid Jogokariyan, pun turut mengambil peran dalam hal tersebut.
Ustad Jazir, menyebut, bahwa masjid, tidak hanya sebagai tempat melaksanakan ibadah shalat. Melainkan tempat belajar, bersosialisasi dan mengimplementasikan perilaku sosial. (Tribunjogja/Irvan Riyadi)