DOA Buka Puasa Ramadhan yang Biasa Dibaca Nabi Muhammad SAW, Ucapan Syukur kepada Allah SWT
DOA Buka Puasa Ramadhan Nabi Muhammad SAW Duhai Allah, untuk-Mulah aku berpuasa, atas rezekimulah aku berbuka. Telah sirna rasa dahaga,
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com Yogyakarta - Buka Puasa Ramadhan satu diantara momen yang ditunggu-tunggu oleh sebagian umat muslim yang melangsungkan ibadah puasa.
Buka Puasa Ramadhan adalah waktu diperbolehkan bagi umat muslim untuk menikmati makan dan minum setelah setengah hari menahannya.
Nabi Muhammad SAW menjadikan momen berbuka sebagai bentuk komitmen pengungkapan rasa syukur.
Hal tersebut tampak dari bacaan yang dibaca oleh Rasullulah ketika pertama akan memasukkan makanan atau minuman guna membatalkan puasanya.
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلى رِزْقِكَ أفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمأُ وابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأجْرُ إِنْ شاءَ اللَّهُ تَعالى
"Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika afthartu dzahaba-dh-dhama’u wabtalatil ‘urûqu wa tsabatal ajru insyâ-allâh ta‘âlâ".
“Duhai Allah, untuk-Mulah aku berpuasa, atas rezekimulah aku berbuka. Telah sirna rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan (semoga) pahala telah ditetapkan, insyaaallah.”
Adapun adab atau urutan berbuka menurut riwayat tersebut ialah:
1. Membaca basmalah sebelum minum atau makan kurma.
2. Mulai berbuka puasa.
3. Membaca doa berbuka: "Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insha Allah".
• Bacaan Doa Kamilin dan Artinya, Dibaca Setelah Salat Tarawih Bulan Ramadhan Hari Kedua
• Jadwal Imsakiyah Terlengkap Bulan Ramadhan 1441 H/2020 M Wilayah Yogyakarta
Setelah Salat Mahrib umat muslim menjalankan ibadah Salat Tarawih bisa dilakukan sendirian atau berjamaah di rumah bersama keluarga.
1.Salat Tarawih
Salat Tarawih merupakan salat sunah yang dikerjakan selama bulan Ramadan. Salat ini dilaksanakan sesudah salat Isya sampai fajar (sebelum datang waktu Subuh).
Berdasarkan hadist Nabi yang artinya:
“Dari ‘Aisyah r.a. istri Nabi saw (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah SAW selalu mengerjakan shalat (malam) pada waktu antara selesai shalat ‘Isya, yang disebut orang “‘atamah” hingga fajar, sebanyak sebelas rakaat.” [HR. Muslim].
2. Niat Salat Tarawih
Dikutip dari Tribunjakarta.com, berikut Niat Salat Tarawih yang dikerjakan sendirian.
Niat Salat Tarawih
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
USHOLLII SUNNATAT TAROOWIIHI ROK’ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI LILLAHI TA’AALA
Artinya: Saya niat sholat sunnah tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.
Sesudah Salat Tarawih, dilanjutkan dengan Salat Witir yang bisa dikerjakan sendirian.
3. Niat Salat Witir 3 Rakaat
Berikut Niat
ﺃُﺻَﻠِّﻲْ ﺳُﻨَّﺔَ ﺍﻟْﻮِﺗْﺮِ ﺛَﻠَﺎﺙَ ﺭَﻛَﻌَﺎﺕٍ ﻣُﺴْﺘَﻘْﺒِﻞَ ﺍﻟْﻘِﺒْﻠَﺔِ ﻣَﺄْﻣُﻮْﻣًﺎ ﻟِﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
USHOLLI SUNNATAL WITRI TSALASA RAKA’ATIN MUSTAQBILAL QIBLATI MA’MUUMAN LILLAHI TA’AALA
Artinya: Saya berniat shalat witir tiga rakaat menghadap kiblat menjadi makmum karena Allah Ta’ala
4. Niat Salat Witir 2 Rakaat
ﺃُﺻَﻠِّﻲْ ﺳُﻨَّﺔَ ﺍﻟْﻮِﺗْﺮِ ﺭَﻛْﻌَﺘَﻴْﻦِ ﻣُﺴْﺘَﻘْﺒِﻞَ ﺍﻟْﻘِﺒْﻠَﺔِ ﻣَﺄْﻣُﻮْﻣًﺎ ﻟِﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
USHOLLII SUNNATAL WITRI ROK’ATAINI MUSTQBILAL QIBLATI MAKMUUMAN LILLAHI TA’AALA
Artinya: Saya niat sholat witir dua rakaat menghadap kiblat menjadi makmum karena Allah Ta’ala
Kumpulan Doa Pendek Menyambut Bulan Ramadan 2020 (Mina News)
5. Niat Salat Sunah Witir 1 Rakaat
ﺃُﺻَﻠِّﻲْ ﺳُﻨَّﺔَ ﺍﻟْﻮِﺗْﺮِ ﺭَﻛْﻌَﺔً ﻣُﺴْﺘَﻘْﺒِﻞَ ﺍﻟْﻘِﺒْﻠَﺔِ ﻣَﺄْﻣُﻮْﻣًﺎ ﻟِﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
USHOLLI SUNNATAL WITRI ROK’ATAN MUSTAQBILAL QIBLATI MA’MUUMAN LILLAHI TA’AALA
Artinya: Saya niat sholat witir satu rakaat menghdap kiblat menjadi makmum karena Allah Ta’ala.
6. Tata cara Salat Tarawih
Salat tarawih dianjurkan bisa dikerjakan di rumah. Salat sunnah ini bisa dikerjakan dengan cara 4 rakaat, 4 rakaat tanpa tasyahud awal, dan 3 witir tanpa tasyahud awal.
Salat tarawih ini sesuai anjuran Nabi Muhammad S.A.W, dalam sebuah hadist.
“Dari Aisyah (diriwayatkan bahwa) ketika ia ditanya mengenai shalat Rasulullah SAW di bulan Ramadhan. Aisyah menjawab: Nabi saw tidak pernah melakukan shalat sunnat di bulan Ramadhan dan bulan lainnya lebih dari sebelas rakaat. Beliau shalat empat rakaat dan jangan engkau tanya bagaimana bagus dan indahnya. Kemudian beliau shalat lagi empat rakaat, dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya. Kemudian beliau shalat tiga rakaat.” [HR. al-Bukhari dan Muslim].
Selain dikerjakan 4 rakaat, shalat tarawih bisa dikerjakan 2 rakaat, 2 rakaat, 2 rakaat, 2 rakaat, 2 rakaat dan 1 rakaat witir, sebagaimana dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang artinya:
“Dari Zaid bin Khalid al-Juhany (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Benar-benar aku akan mengamati shalat Rasulullah SAW pada malam ini, beliau shalat dua rakaat khafifatain, lalu beliau shalat dua rakaat panjang panjang keduanya, kemudian shalat dua rakaat yang kurang panjang dari shalat sebelumnya, lalu beliau shalat lagi dua rakaat yang kurang lagi dari shalat sebelumnya.
Kemudian shalat dua rakaat yang kurang lagi dari shalat sebelumnya, lalu beliau shalat lagi dua rakaat yang kurang lagi dari shalat sebelumnya, kemudian shalat dua rakaat yang kurang lagi dari shalat sebelumnya, dan beliau melakukan witir (satu rakaat). Demikianlah (shalat) tigabelas rakaat.”(HR. Muslim).
Sebelum melakukan salat tarawih, disunahkan untuk mengerjakan salat sunnah dua rakaat ringan (Shalat Iftitah).
Dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang artinya:
“Dari Abu Hurairah dari Nabi saw, (diriwayatkan bahwa) beliau bersabda: Jika salah satu di antara kamu mengerjakan qiyamul-lail, hendaklah
ia membuka (mengerjakan) shalatnya dengan shalat dua rakaat ringan.” [HR. Muslim, Ahmad, dan Abu Dawud].
7. Surat yang dibaca ketika Salat Witir
Ketika Salat Witir bacaan surat yang dibaca adalah Al-Fatihah pada 3 rakaat shalat witir.
Berikut bacaan surat pendek ketika melakukan salat sunnah witir, yang dianjurkan Nabi Muhammad S.A.W. :
a. Rakaat pertama membaca surat al-A‘la
b. Rakaat kedua membaca surat al-Kafirun
c. Rakaat ketiga membaca surat al-Ikhlash.
Dalam hadits Nabi Muhammad S.A.W disebutkan sebagai berikut:
Artinya: “Dari Ubay bin Ka‘ab (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Bahwa Nabi SAW pada shalat witir pada rakaat yang pertama selalu membaca Sabbihisma
Rabbikal-A‘la dan pada rakaat yang kedua membaca qul yaayyuhalkafirun dan pada rakaat yang ketiga membaca qul Huwallahu Ahad.” [HR. an-Nasa’i, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah].
Setelah selesai melakukan salat tarawih dan 3 rakaat salat witir, kemudian disunahkan membaca doa :
Subhanal malikil quddus.
Artinya: “Maha Suci Allah Yang Maha Merajai dan Yang Maha Bersih.”
Bacaan doa tersebut dibaca tiga kali dengan suara nyaring dan panjang pada bacaan yang ketiga.
Kemudian dilanjutkan membaca:
Robbal malaikati warruh
Artinya: “Yang Menguasai para Malaikat dan Ruh/Jibril.”
Berdasarkan hadits:
Artinya: “Dari Ubayy Ibnu Ka‘ab (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Adalah Rasulullah saw apabila selesai dalam shalat witir membaca Subhanal Malikil Quddus [Maha Suci Allah Yang Maha Merajai dan Yang Maha Bersih]” [HR. Abu Dawud].
Artinya: “Dari Ubayy Ibnu Ka‘ab (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Adalah Rasulullah saw melakukan witir dengan membaca sabbihisma Rabbikal-A‘la, qul yaayyuhalkafirun dan qul Huwallahu Ahad; dan apabila selesai salam ia membaca Subanal-Malikil-Quddus [Maha Suci Allah Yang Maha Merajai dan Yang Maha Bersih] tiga kali dan menyaringkan suaranya dengan yang ketiga, serta mengucapkan Rabbilmala’ikati warruh [Tuhan malaikat dan
ruh]” [HR. ath-Thabarani, di dalam alMu‘jam al-Ausath].
(Tribunjogja.com | Dwi Latifatul Fajri)