7 Makanan Buka Puasa untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh Selama Bulan Ramadhan
Selama pandemi corona di bulan Ramadhan,umat muslim dapat mengkonsumsi makanan yang bisa meningkatkan imun. Berikut 7 makanann untuk meningkatkan imun
Penulis: Dwi Latifatul Fajri | Editor: Rina Eviana
TRIBUNJOGJA.COM - Puasa Ramadhan 2020 berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Puasa Ramadhan tahun ini, pemerintah menghimbau umat muslim tetap berada di rumah.
Untuk mencegah penularan Virus Corona atau COVID-19, MUI, dan Kementerian Agama menghimbau masyarakat beribadah di rumah.
Kementerian Agama menegaskan aturan diberlakukan salat tarawih dan witir di rumah masing-masing selama Ramadan.
Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga mengeluarkan fatwa umat muslim menjalankan ibadah di rumah.

Salat tarawih dan witir merupakan salat sunnah yang dikerjakan selama satu bulan puasa Ramadhan.
Biasanya salat sunnah ini dilakukan berjamaah di masjid selama bulan Ramadhan.
Kita dihadapkan berpuasa menahan lapar dan haus sembari berjuang melawan virus corona (Covid-19).
Kita perlu menjaga sistem kekebalan tubuh supaya tetap kuat menghadapi penyakit.
Selain olahraga, menjaga pola makan ketika berpuasa dapat meningkatkan imunitas tubuh.
Melansir dari Grid health, berikut makanan yang bisa disiapkan ketika takjil dan berbuka puasa untuk meningkatkan imunitas tubuh:
1. Hewan laut bercangkang

Beberapa orang dapat mengkonsumsi hewan laut bercangkang sebagai menu utama berbuka puasa.
Hewan laut bercangkang memiliki sumber makanan yang mengandung seng. Mineral ini dibutuhkan tubuh untuk melancarkan fungsi sel-sel imun atau kekebalan tubuh.
Hewan laut dapat dinikmati ketika berbuka puasa dan dapat dimasak dengan bumbu pilihan.
Jenis hewan laut bercangkang yang disarankan untuk dikonsumsi:
- Kepiting
- Remis
- Lobster
- Kerang
Tetapi, hewan laut bercangkang tidak boleh dikonsumsi berlebihan. Terlalu banyak memakan kerang dan kepiting yang mengandung seng, dapat menghambat fungsi sistem kekebalan tubuh.
Dalam sehari, pria dewasa disarankan mengonsumsi 11 miligram (mg) seng dan wanita 8 mg.
2. Teh hijau

Teh hijau menjadi minuman segar dan menyehatkan ketika berbuka puasa.
Teh hijau mengandung akan antioksidan yang disebut polifenol. Polifenol berguna melawan infeksi virus dan penyakit lainnya.
Penelitian dari Oregon State University, menemukan bahwa teh hijau dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Polifenol dalam teh hijau mengandung asam amino L-theanine yang dapat membantu produksi senyawa pelawan kuman di sel T.
• Tips Menjaga Imun Tubuh saat Ramadan di Tengah Pandemi Virus Corona
3. Pisang

Mengkonsumsi pisang rebus atau pisang dalam minuman kolak ternyata bermanfaat bagi tubuh.
Pisang mengandung vitamin B6 yang dapat membantu sistem kekebalan tubuh. Pisang juga bermanfaat membentuk sel darah merah, memastikan sistem saraf berfungsi baik, dan membantu metabolisme protein.
4. Singkong

Singkong rebus, singkong dalam kolak, dan makanan takjil lain ternyata membantu meningkatkan sistem imun. Singkong kaya kandungan antioksidan.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Comprehensive Reviews in Food Science and Food Safety, singkong juga bermanfaat untuk memperbaiki sistem pencernaan.
5. Jus jeruk

Jeruk kaya vitamin C dan antioksidan. Vitamin C dalam jeruk dapat meningkatkan imunitas tubuh.
Melansir WebMD, vitamin C dalam jeruk dapat menyembuhkan batuk secara alami dan melegakan tenggorokan.
Kandungan antibakteri dan antioksidan dalam jeruk efektif membantu meningkatkan sistem imun.
6. Kurma

Nabi Muhammad S.A.W menganjurkan untuk mengkonsumsi 3 buah kurma ketika berbuka puasa. Ternyata buah kurma memberi manfaat kesehatan bagi tubuh.
Kurma mengandung senyawa seperti tanin, sejenis antioksidan polifenol.
Tanin bermanfaat mengurangi peradangan dan meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh.
7. Brokoli

Brokoli dapat digoreng dan menjadi tumis sayuran. Makanan ini bisa menjadi menu buka puasa.
Brokoli mengandung vitamin, mineral, serat, dan antioksidan. Brokoli dan campuran sayur lain dapat menjadi menu buka puasa.
Jangan memasak brokoli terlalu lama karena dapat berubah warna dan teskturnya lembek. Cukup memasak brokoli dibawah 4 menit supaya kandungan gizi tetap terjaga.
Jika dikonsumsi pribadi, brokoli dimasak sekitar 1-2 menit saja.
(Tribunjogja.com | Dwi Latifatul Fajri)