Penyebab Penyakit Jantung Kim Jong Un : Perokok Berat, Obesitas dan Bekerja Berlebihan
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un dikabarkan sedang menjalani penyembuhan pasca operasi. Tidak diketahui operasi apa dan sudah berapa lama ia berada
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM, SEOUL - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un dikabarkan sedang menjalani penyembuhan pasca operasi. Tidak diketahui operasi apa dan sudah berapa lama ia berada di rumah sakit.
Namun, berdasarkan sejumlah informan, termasuk Daily NK, website tentang Korea Utara di Seoul mengatakan Kim Jong Un sempat melakukan operasi kardiovaskular dan sekarang mulai sembuh.
Sebenarnya sangat sulit untuk segera memverifikasi pernyataan tersebut. Daily NK sendiri mendapat informasi tersebut dari satu informan yang ada di negara Korea Utara.
Daily NK adalah bagian dari kelompok agensi nirlaba yang berafiliasi dengan Kementerian Unifikasi Korea Selatan, dan kadang-kadang dihubungi oleh pejabat Seoul untuk mendapatkan informasi.

Pendukung berita ini termasuk Endowment Nasional AS untuk Demokrasi, yang memberikan USD 400.000 tahun lalu untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang kondisi di Korea Utara dengan menyebarluaskan berita dan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan tentang negara.
Tetap saja, kesehatan pemimpin Korea Utara adalah salah satu rahasia negara yang paling dijaga ketat, yang dikenal oleh segelintir orang di lingkaran dalam kepemimpinan.
Berdasarkan pemberitaan, Kim harus menjalani prosedur tersebut karena obesitas, merokok, dan bekerja secara berlebihan.
Sang pemimpin tertinggi saat ini dilaporkan menjalani perawatan di sebuah vila yang berlokasi di kawasan Hyangsan County.
Kondisi Kim disebut mulai membaik dengan sebagian dokter yang merawatnya pulang ke Pyongyang pada 19 April 2020.

Hanya sebagian kecil tim medis yang masih ditempatkan di Hyangsan untuk memantau perkembangan kesehatan pemimpin yang berkuasa sejak 2011 itu.
Saat dikonfirmasi, baik Dewan Keamanan Nasional maupun Kantor Direktur Intelijen Nasional menolak untuk memberikan tanggapan.
Kim Jong Un sendiri tidak menghadiri perayaan 15 April untuk ulang tahun kakek dan pendiri negara Kim Il Sung, salah satu hari terbesar dalam kalender Korea Utara.
Kementerian Unifikasi pada hari Jumat (17/4/2020) mengatakan tidak pantas untuk berspekulasi tentang alasan ketidakhadiran Kim. Seorang juru bicara pada hari Selasa (21/4/2020) tidak memberikan komentar atas laporan terbaru.
Berita tentang kesehatan pemimpin tertinggi Korea Utara itu memang menarik banyak pihak, apalagi Amerika Serikat.

Badan intelijen Pusat (CIA) dan Kementerian Luar Negeri AS mengumpulkan informasi telik sandi dari negara komunis itu. Namun, mereka merasa kesulitan dan menjadi tantangan bagi mereka.