Kisah Pilu Warga Serang Meninggal Karena Kelaparan, Dua Hari Tak Makan dan Hanya Minum Air Galon

Kisah Pilu Warga Serang Meninggal Karena Kelaparan, Dua Hari Tak Makan dan Hanya Minum Air Galon

Editor: Hari Susmayanti
Kompas TV
Yuli dua hari tidak makan 

TRIBUNJOGJA.COM, SERANG - Nasib pilu dialami oleh ibu empat anak asal Lontar Baru, Kota Serang, Banten.

Seorang buruh lepas bernama Yuli (43) meninggal dunia setelah dua hari tidak makan.

Korban terpaksa hanya minum air galon bersama keempat anaknya karena tak memiliki bahan makanan.

Yuli merupakan salah satu warga yang terkena dampak wabah virus corona.

Sebelum wabah virus corona merebak di Tanah Air, Yuli bekerja sebagai buruh lepas dengan gaji Rp 25 ribu per hari.

Namun sejak wabah virus corona terjadi di Indonesia, istri Kholid tersebut tak bisa membawa hasil untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Sementara penghasilan sang suami yang bekerja sebagai pemulung tidak bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Mirisnya, Yuli bersama keluarganya tidak mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah meski berulang kali mengajukan.

Kondisi fisik Yuli pun terus menurun karena tidak ada asupan makanan ke tubuhnya.

Dia akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya saat dibawa keluarganya ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis.

Pemerintah Nyatakan Larangan Mudik Mulai Berlaku 24 April 2020, Sanksi pun Bakal Dipersiapkan

Uji Coba Vaksin Covid-19 Dimulai Minggu Ini, Apakah Akan Berhasil? Ini Jawaban Ilmiahnya

Meninggal saat dibawa ke puskesmas

Menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Serang, Hari Pamungkas, Yuli sudah tak sadarkan diri saat dibawa ke Puskesmas Sindangdaru, Kota Serang, Senin(20/4/2020).

Sesampainya di puskesmas, berbagai upaya pertolongan telah dilakukan oleh tim medis, namun nyawanya tidak berhasil tertolong.

 "Yang pertama kami turut berbelasungkawa.

Ya, betul meninggal dunia dalam perjalanan menuju Puskesmas Sindangdaru," kata Hari kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Selasa (21/4/2020).

"Dokter enggak berani menyimpulkan sakit apa, karena almarhumah meninggal dalam perjalanan dan di luar sepengetahuan dokter.

Ditambah suaminya bilang almarhumah enggak punya riwayat sakit apa pun," tambah dia.

Larangan Mudik, Pemda DIY Perketat Penjagaan

Berikan bantuan

Menyikapi adanya pemberitaan terkait kondisi keluarga Yuli yang tak bisa makan sebelum meninggal itu, Pemkot Serang, dikatakan langsung merespons dengan memberikan bantuan.

"Sebelumnya kan di berita ramai keluarga almarhumah nahan lapar sampai minum air galon, keluarga almarhumah itu sudah terdata penerima bantuan masyarakat terdampak Covid-19,

Sabtu kemarin pihak pemkot sudah berikan bantuan itu," kata dia.

Terkait dengan kondisi itu, pihaknya berharap masyarakat untuk tidak saling menyalahkan.

Pemkot sendiri, lanjut dia, sudah berusaha semaksimal mungkin. Namun diakui memang ada keterbatasan.

"Kami memiliki keterbatasan, kami butuh semua pihak, kami enggak bisa kerja sendiri, butuh semua elemen untuk bekerja sama saling support.

Jangan lagi ada saling menyalahkan, sama-sama kita lagi ikhtiar menyelesaikan masalah pandemi ini," kata dia.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Warga Serang Meninggal Setelah 2 Hari Tidak Makan, Hanya Minum Air untuk Menahan Lapar

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved