Dua Dokter di Yogyakarta Positif Virus Corona, Diduga Tertular Suami dan Pasien COVID-19
Ada dua dokter, positif semua. Sudah diperiksan dengan swab. Untuk perawat tidak ada. Sudah mejalani isolasi, satu di rumah sakit dan satu lagi mandir
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil tracing.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menambahkan pihaknya berupaya menambah daya tahan tubuh tenaga medis, baik di puskesmas dan rumah sakit.
"Ya pastinya (upaya menambah daya tahan tubuh dengan vitamin), sudah sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur),"tambahnya.
Data terakhir Dinkes Kota Yogyakarta, ada 4 pasien positif COVID-19 dan 17 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kota Yogyakarta.

Kasus Covid-19 di Yogyakarta
Laporan konfirmasi kasus Covid-19 di DIY per 19 April 2020 adalah total PDP sebanyak 648 orang di mana 125 orang masih menjalani perawatan.
Berdasarkan hasil lab, 67 orang dinyatakan positif (27 orang sembuh, 7 orang meninggal dunia), 349 orang dinyatakan negatif, dan masih menunggu hasil lab sebanyak 232 orang (14 orang meninggal dunia). Sementara itu, total ODP yang tersebar di seluruh DIY yakni 3.692 orang.
Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih menjelaskan tidak ada penambahan kasus positif sehingga jumlah kasus positif Covid-19 di DIY per 19 April 2020 sejumlah 67 kasus.
Meski demikian, terdapat 4 laporan PDP yang meninggal dunia dalam proses laboratorium. Mereka seluruhnya adalah lansia yakni perempuan usia 62 tahun di warga Kota Yogyakarta, laki-laki usia 63 tahun warga Sleman, laki-laki usia 64 tahun warga Kota Yogyakarta, dan perempuan usia 65 tahun warga Gunung Kidul.
"Usia 62 tahun ada riwayat stroke, usia 63 tahun tidak ada laporan riwayat, usia 64 tahun hipertensi, dan usia 65 tahun penyakit paru kronis," bebernya.
Berty mengatakan, PDP yang telah berusia lanjut mendapatkan penanganan medis untuk mengobati komorbid atau penyakit penyerta yang dilakukan sesuai dengan standar pelayanan.
"Kita harus melindungi para lansia dan penderita penyakit kronis lebih ekstra. Mereka ini sangat rentan baik dari sisi imunitas, maupun resiko komorbidnya dibandingkan yang masih muda dan tanpa komorbid," ujarnya.
Disinggung mengenai 2 dokter yang positif Covid-19, Berty mengatakan bahwa ia tidak bisa menyebutkan tenaga medis tersebut tercatat pada kasus ke berapa.
"Di data kami tidak ada profesinya. Kalau di kabupaten/kota pasti akan lebih dilengkapi dari hasil tracingnya," ucapnya.
Terkait penanganan pada tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19, Berty menjelaskan sudah dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada.