Bisnis

Melonjak Saat Pandemi, Omzet TTIC DIY Tembus Rp 8 juta Sehari

Pemda DIY melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY memiliki Toko Tani Indonesia Center (TTIC) yang berada di Jalan Gondosuli Semaki Kot

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Ari Nugroho
Istimewa
TTIC DIY menyediakan sembako yang bisa diakses pembeli melalui aplikasi Titipku maupun GoShop dengan harga langsung dari produsen 

Laporan Reporter Tribun Jogja Kurniatul Hidayah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemda DIY melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY memiliki Toko Tani Indonesia Center (TTIC) yang berada di Jalan Gondosuli Semaki Kota Yogyakarta.

Kepala DPKP DIY, Arofah Noor Indriani menjelaskan bahwa semangat awal pembentukan TTIC adalah untuk memudahkan akses pangan masyarakat, di mana DPKP menjadi penyalur komoditas dari produsen ke pembeli dengan harga produsen tanpa mengambil keuntungan sedikitpun.

"Dulu awalnya untuk yang cari beras banyak, kesulitan mencarinya. Beras kan variasi, dimunculkan pertama TTIC di provinsi. selanjutnya kami membangun TTI di kabuapten/kota, saat ini jumlahnya kurang lebih 200 titik. Centernya di DPKP DIY," ucapnya, Jumat (17/4/2020).

BKPP DIY Luncurkan Toko Tani Indonesia Center

Keberadaan TTIC dan 200 TTI di DIY, dijelaskan Arofah mampu mengatasi kebingungan produsen dan pembeli akan stok beras.

Selanjutnya, tidak hanya beras namun sembako lain juga dijual melalui TTIC DIY yakni minyak, telur, daging, bawang merah, gula pasir, dan sebagainya.

"Sekarang di centernya, itu untuk kemudahan akses produsen dan pembeli. Adanya Covid-19, kami mencoba kerjasama dengan Gojek melalui aplikasi Titipku, ongkosnya kesepakatannya gratis, ini sudah berjalan sekarang. Ada juga kerjasama Kementerian Pertanian dengan Gojek tapi aplikasinya GoShop tapi ongkos kirimnya untuk Yogya tidak gratis yang gratis hanya Jabodetabek," urainya.

Hasil pantauan DPKP DIY, pada masa pandemi Covid-19 terjadi lonjakan pembelian luar biasa.

Hal itu tampak dari transaksi penjualan setiap hari serta meningkatnya omzet yang sebelumnya rata-rata Rp 2-3juta per hari menjadi Rp 8 juta per hari.

"Otomatis ini membuat kami harus bekerja lebih keras lagi untuk mencari stok," urainya.

Arofah menjelaskan, bahwa komoditas yang ada di TTIC maupun TTI di kabupaten/kota berasal dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di DIY.

Menteri Pertanian Ingin Bangun Toko Tani

"Gapoktan digilir. Siapa setor ke center dan siapa yang setor di 200 titik, sehingga semua laku. Kami menjualkan bukan mencari untung. Sistemnya konsinyasi, jadi dititipkan nanti laku dikembalikan. Ternyata larisnya di dua aplikasi ini," ucapnya.

Ia menambahkan, dalam satu aplikasi minimal pembeli melakukan transaksi Rp 100ribu.

Dalam Rp 100ribu ada pembatasan pembelian, misal beras 5 kilogram, telur 1 kilogram, minyak goreng 2 kilogram.

"Ini untuk menghindari pembelian jumlah banyak ynag bertujuan untuk menimbun. Jadi beli yang logis saja. Kalau habis, beli lagi. InsyaAllah stok ada terus," ucapnya.

TTIC buka setiap hari pukul 08.00-15.00 WIB untuk offline store.

Sementara untuk pelayanan GoShop dilayani setiap Senin-Jumat pukul 08.00-15.00 dan Sabtu-Minggu pukul 08.00-12.00.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved