Bisnis
Tak Ada Wisatawan, Nusantara Tour Mengalami Penurunan Omzet
Penurunan wisatawan yang menggunakan pelayanan Nusantara Tour baik dari wisatawan domestik maupun mancanegara semakin hari mengalami penurunan.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Imbauan untuk tidak melakukan bepergian saat adanya pandemi Corona membuat usaha jasa perjalanan menjadi lesu.
Karena, sasaran pengguna jasa tersebut adalah wisatawan, baik dalam maupun luar negeri.
Contohnya pada perusahaan Nusantara Tour di kota Yogya yang mengalami sepi pelanggan yang berimbas pada omzet yang di dapat.
• Layanan Belanja Daring di Pasar Belum Dimulai, Disperindag Kota Yogyakarta: Tinggal Selangkah Lagi
Penurunan omzet mencapai 98 persen sebanding dengan jumlah penurunan wisatawan yang datang ke Yogyakarta.
Branch Manager Nusantara Tour Kota Yogya, Becik Rahayu mengatakan, terjadinya penurunan sudah mulai terasa pada awal Januari 2020.
"Mulai terasa penurunan awal Januari 2020. Ketika itu, pandemi virus Corona sudah ada di China. Semakin lama, penurunan terus terjadi hingga pada April 2020 ini," jelasnya kepada TRIBUNJOGJA.COM pada Senin (13/4/2020).
Penurunan wisatawan yang menggunakan pelayanan Nusantara Tour baik dari wisatawan domestik maupun mancanegara semakin hari mengalami penurunan.
Untuk wisatawan domestik dan mancanegara biasanya dalam sebulan dapat melayani hingga 500 kunjungan per bulan. Namun, saat ini pelayanan mulai Januari 2020 sampai April 2020 tidak ada yang memesan.
• Pelanggan Panorama World Tours and Travel Batalkan Perjalanan ke Luar Negeri
"Mulai Januari 2020 untuk wisatawan domestik penurunan sekitar 50 persen sedangkan mancanegara sekitar 60 persen. Kalau sekarang, keduanya sudah mengalami penurunan hingga 100 persen," ujar Becik.
Ia pun menambahkan hingga saat ini tidak ada transaksi pelayanan antara Nusantara Tour dengan pelanggan.
Untuk Maret-April 2020 dipastikan sudah tidak ada pelanggan.
Sementara itu, banyak pelanggan yang melakukan pembatalan dan refund.
Pada Maret-April sudah ada sekitar ratusan pembatalan dan refund yang dilakukan oleh pelanggan.
"Untuk saat ini, kami beroperasi juga karena melakukan pelayan terhadap pembatalan dan refund oleh pelanggan. Karena sudah dipastikan tidak ada pelanggan yang melakukan pemesanan trip wisata," pungkasnya.
Ia pun berharap agar wabah dari covid-19 cepat berakhir dan kondisi bisa kembali normal lagi.
Sehingga para wisatawan juga dapat berlibur dengan tenang. (TRIBUNJOGJA.COM)