Pendidikan
Atasi Bau Kaki dengan Salep Kulit Salak Karya Mahasiswa UNY
Mahasiswa UNY mengembangkan lotion dari bahan alam yang memiliki aktivitas jamur sehingga dapat mengatasi permasalahan keringat, bau pada telapak kaki
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Iklim tropis yang cukup panas di Indonesia menyebabkan masyarakat berkeringat dengan frekuensi lebih tinggi terutama di bagian kaki.
Keadaan kaki yang tertutup serta didukung suhu panas dapat menjadi satu di antara faktor timbulnya keringat hingga bau tidak sedap pada kaki.
Berangkat dari hal itu, mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta mengembangkan lotion dari bahan alam yang memiliki aktivitas jamur, sehingga dapat mengatasi permasalahan keringat, bau pada telapak kaki dan infeksi pada kulit.
Aditia Pramudia Sunandar, Rahmanisa Laila Fitri dan Asmi Aris kemudian memanfaatkan kulit salak (Salacca zalacca) sebagai salah satu tanaman alam yang berpotensi sebagai antimikroba.
• UNY Terima 1552 Mahasiswa Baru Lewat Jalur SNMPTN
Aditia Pramudia Sunandar mengungkapkan pemilihan menggunakan kulit salak ini karena limbahnya tidak terpakai lagi.
Padahal kulit buah salak mengandung senyawa yang dapat berguna sebagai antibakteri.
Dari hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa daging dan kulit buah salak mengandung senyawa flavonoid, tanin dan alkaloid.
“Senyawa yang tidak terkandung pada kulit salak adalah saponin, steroid serta triterpenoid. Kulit buah salak berpotensi sebagai obat tradisional karena senyawa yang dikandungnya berupa senyawa flavonoid yang dapat menurunkan kadar gula darah," ujarnya Senin (13/4/2020).
Rahmanisa Laila Fitri menambahkan kulit buah salak dapat digunakan sebagai senyawa antibakteri karena mengandung flavonoid, tanani dan alkaloid.
• Solidaritas Pangan Jogja Bagikan Nasi Bungkus Gratis di Tengah Wabah Virus Corona
“Flavonoid berperan sebagai antivirus, antibakteri, antiradang, dan antialergi," paparnya.
Flavonoid menunjukkan toksisitas rendah pada mamalia sehingga beberapa flavonoid digunakan sebagai obat bagi manusia.
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat lotion kulit salak antara lain kulit salak, etanol, nutrient agar (NA), aquades, Kultur jamur Trichophyton mentagophytes, Sabouraud Dextrose Agar (SDA).
Selain itu juga NaOH 0,01 N, HCl 0,01 N, amoxicilyne 500 mg, Cloromphenicol 10%, n-heksana, setil alkohol, asam stearat, Butylated hydroxytoluene (BHT),Virgin Coconut Oil (VCO), Trietanolamin (TEA), alkohol, kertas payung, plastic wrap, alumunium foil, tissue, masker, dan Nipagin.
Asmi Aris menjelaskan langkah pertama penelitian yakni mengesktraksi kulit salak, lalu pembuatan media, uji antifungi, delipidasi ekstrak menggunakan n-heksana dan formulasi sediaan lotion.
• Gandeng Sejumlah Organisasi, Rektor UNY Bagikan Ratusan Masker di Purwosari Gunungkidul
"Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kulit salak yang mengandung flavonoid dapat digunakan untuk menghambat pertumbuhan jamur," kata dia.