Penampakan Kota Virus Corona Wuhan Setelah Lockdown Dicabut, Warga Tetap Dipindai QR Code
Meski belum normal sepenuhnya, semua moda transportasi dari dan keluar Wuhan sudah diizinkan beroperasi oleh pemerintah China
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM WUHAN – Kota Wuhan, tempat pertama kali ditemukannya paparan virus Corona, kembali berdenyut, Rabu (8/4/2020).
Meski belum normal sepenuhnya, semua moda transportasi dari dan keluar Wuhan sudah diizinkan beroperasi oleh pemerintah China.
Di berbagai kawasan strategis, seperti terminal, stasiun kereta, bandara, pemandangan aneh orang-orang mengenakan baju hazmat, masker rapat, bahkan kaca mata khusus, tampak menyolok.
Pemerintah China menutup total Kota Wuhan pada 23 Januari 2020, ketika virus Corona mulai merenggut korban.
Tingkat kematian meningkat cepat sejak China melapor ke WHO tentang temuan simptom aneh virus flu yang menyerang pernapasan (paru-paru).
Geliat Kota Wuhan mulai terasa sejak pukul 00.50, atau Rabu dini hari, ketika kereta-kereta jarak jaug mulai bergerak membawa warga Wuhan yang bekerja di kota lain.
Penduduk Wuhan sekitar sekitar 11 juta orang. Kota ini ibukota Provinsi Hubei di China bagian tengah. Termasuk kawasan industri penting di China.
Dari jumlah 11 juta itu, sekitar 50.000 orang terinfeksi virus Corona, dan 2.571 di antaranya meninggal dunia.
Data pemerintah China, jumlah korban tewas di Wuhan ini mencakup 80 persen total kematian di Tiongkok.
Begitu isolasi dibuka total, sekitar 55.000 orang diperkirakan meninggalkan Wuhan. Sebagian di antara mereka terjebak di Wuhan, dan tidak bisa keluar sejak dua bulan terakhir.
Saat lockdown, apparat keamanan China membatasai secara ketat pergerakan warga. Setiap orang yang tidak punya alasan kuat, dipaksa masuk ke rumah mereka.
Transportasi dihentikan, dan jalan-jalan sepi kecuali lalu lalang patroli polisi dan pekerja darurat. Dua minggu yang lalu, China mengakhiri isolasi Provinsi Hubei, tapi belum termasuk Wuhan.

Angka infeksi virus Corona menurun, dan kasus-kasus baru yang ditemukan umumnya warga China yang baru kembali dari luar negeri.
Selasa (7/4/2020), China untuk pertama kali mengumumkan negaranya nol kematian akibat paparan virus Corona.
Kota Wuhan melaporkan hanya ada dua infeksi baru dalam 14 hari terakhir. Meski demikian pemerintah China masih mengantisipasi gelombang susulan wabah virus Corona.