Siap-siap! Supermoon Bisa Disaksikan di Langit Timur Malam Ini, Catat Waktunya

Pada senja hari Selasa, 7 April 2020, arahkanlah pandangan Anda ke langit di arah Timur.

Editor: Joko Widiyarso
BANGKA POS/RESHA JUHARI
SUPERMOON - Penampakan fenomena supermoon atau bulan berada dalam fase purnama terlihat dari Citraland Botanical Garden, Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin (14/11/2016). 

TRIBUNJOGJA.COM - Pada senja hari Selasa, 7 April 2020, arahkanlah pandangan Anda ke langit di arah Timur. Jika langit sedang cerah, akan terlihat bulatan bulan yang ukurannya cukup besar dibandingkan biasanya.

Dikutip Bmkg.go.id, bulan sedang menuju jarak terdekatnya dari bumi pada tahun ini. Semakin malam ia akan semakin dekat hingga pada tengah malam 8 April 2020 pukul 01.08 WIB, bulan berada di perige dengan jarak 356.910 km dari bumi.

Pada saat tersebut, jari-jari bulan yang tampak dari bumi adalah sebesar 16,73 menit busur. Delapan jam 27 menit kemudian bulan pun berada pada fase purnama. Karena itu, pada malam tersebut, bulannya disebut sebagai purnama perige atau dikenal juga sebagai supermoon.

Bulan purnama perige pada 8 April 2020 itu merupakan salah satu dari tiga supermoon pada 2020 ini. Dua supermoon lainnya terjadi pada 10 Maret 2020 yang sudah lewat dan 7 Mei 2020 yang akan datang.

Pada kedua supermoon ini, ukuran jari-jari bulannya sedikit lebih kecil daripada ukuran bulan purnama perige pada 8 April 2020 nanti. Karena itu, supermoon 8 April 2020 merupakan puncak supermoon pada 2020 ini.

Pada lain waktu, bulan purnama pun akan terjadi saat jarak bumi-bulan sedang dalam jarak terjauh atau apoge. Bulan purnamanya dikenal sebagai purnama apoge atau yang lebih dikenal dengan minimoon, yang akan terjadi pada 2 Oktober 2020, 31 Oktober 2020, dan 30 November 2020.

Fenomena Supermoon
Fenomena Supermoon (http://fox2now.com)

Pada ketiga purnama itu, jarak bumi-bulannya lebih besar daripada 400.000 km sehingga ukuran jari-jari bulan yang tampak dari bumi akan kurang dari 15 menit busur.

Dapatkah kita membedakan kapan suatu bulan dalam kondisi supermoon atau minimoon? Tentu saja dapat, jika kita memfoto bulan baik saat supermoon maupun saat minimoon dengan peralatan dan pengaturan yang identik.

Dengan membandingkan kedua citra bulan purnama yang biasanya terpisah enam bulan itu, akan didapati bahwa jari-jari bulan saat di perige adalah 14% lebih besar daripada jari-jari bulan saat di apoge. Demikian juga kecerlangan keduanya yang berbeda 30%.

Dikutip Kompas.com, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyebut ada tiga fenomena langit yang akan terjadi di bulan April 2020.

Ketiganya adalah bulan purnama atau supermoon, hujan meteor Lyrids, dan bulan baru.

1. Supermoon Astronot amatir baru Marufin Sudibyo mengatakan supermoon memiliki nama resmi Bulan Purnama Perigean.

Artinya bulan yang berada pada jarak terdekat bumi, saat fasenya sangat berdekatan dengan purnama. Dia melanjutkan, di 2020 hanya ada 3 kesempatan supermoon, salah satunya pada Rabu, 8 April 2020 mendatang.

Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin mengatakan supermoon bisa dilihat di seluruh dunia, termasuk langit Indonesia.

Menurut keterangan Djamaluddin, karena puncaknya pada Rabu (8/4/2020) pagi pukul 09.35 WIB, supermoon bisa disaksikan malam Rabu atau malam Kamis.

"Supermoon terlihat mulai maghrib sampai menjelang matahari terbenam," ujar Thomas pada Kompas.com (31/3/2020).

Saat supermoon, bulan akan terletak di belakang bumi bila dilihat dari matahari dan wajahnya akan sepenuhnya diterangi cahaya matahari.

Jarak bumi dengan bulan pada saat itu adalah 357.035 km dengan ukuran diameter mencapai 33,47 menit busur.

2. Hujan Meteor Lyrids Lyrids adalah hujan meteor biasa yang menghasilkan sekitar 20 meteor/jam pada saat puncaknya.

Meteor ini diproduksi dari partikel debu yang ditinggalkan oleh komet C/1861 G1 Thatcher, yang ditemukan pada 1861.

Hujan meteor Lyrids berlangsung setiap tahun mulai dari 16-25 April. Tahun ini puncaknya akan terjadi pada malam tanggal 22 April dan pagi tanggal 23.

Thomas menjelaskan ada 3 syarat untuk menyaksikan hujan meteor Lyrids: Cuaca cerah Polusi cahaya minim. Jadi disarankan mengamati dari luar kota dan mematikan lampu di sekitar Medan pandang ke langit utara tidak terhalang bangunan atau pohon.

3. Bulan baru Pada 23 April mendatang, bulan akan terletak di sisi bumi yang sama dengan matahari dan tidak akan terlihat di langit malam.

Fase ini terjadi pada 02.27 UTC atau 09.27 WIB Menurut Thomas, waktu terbaik untuk melihat langit malam adalah hari Kamis (22/3/2020) malam.

Itu adalah waktu terbaik dalam sebulan untuk mengamati benda-benda redup seperti galaksi dan gugusan bintang, karena tidak ada cahaya bulan yang mengganggu.

Biasanya hal tersebut dimanfaatkan fotografer untuk mengambil foto langit malam bertabur bintang atau galaksi.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved