Update Corona di DI Yogyakarta

Pemprov DIY Akan Berikan Suplemen bagi Tenaga Medis dan ODP di Wisma Haji

Sultan telah setuju untuk memberikan suplemen bagi mereka yang akan mengisi Pusdiklat Kemendagri Yogyakarta dan Wisma Haji.

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Gaya Lufityanti
hallosehat
Suplemen Vitamin 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ahli Gizi Departemen Gizi Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM Totok Sudargo yang melakukan pertemuan dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono di Kepatihan, Senin (6/4/2020) menjelaskan bahwa Sultan telah setuju untuk memberikan suplemen bagi mereka yang akan mengisi Pusdiklat Kemendagri Yogyakarta dan Wisma Haji.

"Tadi bagaimana Pak Gubernur membahas mengenai penanganan ODP dan tenaga medis dan paramedis terutama untuk kecukupan nutrisinya. Mereka butuh sekali suplemen selain makanan sehari-hari yang tepat, juga butuh suplemen untuk daya tahan tubuhnya," urainya, seusai pertemuan.

Ia pun menyampaikan dalam forum tersebut, bagi ODP dan paramedis yang tidak ada gejala Covid-19, dibutuhkan 2.700 kilo kalori dengan protein 100 gram, karbohidrat 400 gram, lalu prosentase bahan makan pokok antara 30-55 persen, lemak sekitar 35 persen.

BREAKING NEWS : Update Data Covid-19 6 April 2020 di DIY, Kasus Positif dan Kematian Bertambah

"Dan untuk daya tahan perlu konsumsi Vitamin C dosis tinggi, Vitamin E, Vitamin D, serta Zink. Ini penting untuk daya tahan tubuh mereka. Ini diberikan pada orang-orang yang tidak punya gejala sakit apa-apa. Kalau mereka yang punya diabetes, harus ada pengaturan pola makan terutama kalorinya," urainya.

Ia menambahkan, Sultan belum bisa menyebutkan jumlah pasti tenaga medis tapi semua yang ada di puskesmas dan di rumah sakit rujukan harus diperhatikan.

"Dan tadi disampaikan tenaga medis di Pusdiklat sedangkan ODP di Wisma Haji. Jangan lupa sebelum makan suplemen, makan-makanan pokok. Kalau ketinggalan, percuma. Satu hari minum satu, misal Vitamin C, Zink, Vitamin E, Vitamin D hanya satu," ungkapnya.

Totok menambahkan bahwa sudah diputuskan ada sebagian ODP dan tenaga medis yang akan diasramakan selama 14 hari dan rencananya semua kebutuhan akan dicover pemerintah.

"Nanti akan selalu ada evaluasi. Tujuannya memutus mata rantai Covid-19. Kalau dibiarkan, kita tidak tahu kapan terkontrol dengan baik. Saya sarankan biaya keluar mahal sedikit tapi kita tahu kapan akan putus rantainya," ucapnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved