Wabah Virus Corona

UPDATE 2 April 2020 Jumlah Pasien Positif COVID-19 Bertambah 113 Orang, Jumlah Total 1.790 Kasus

Dengan demikian update virus corona hari ini, jumlah total pasien positif COVID-19 menjadi 1.790 kasus.

Editor: Rina Eviana
ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/3/2020). Pemerintah menyatakan hingga Rabu (11/3) sore pasien positif COVID-19 di Indonesia bertambah dari 27 menjadi 34. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/ama. 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Dalam waktu 24 jam terakhir sejak Rabu (1/4/2020) kemarin, jumlah pasien positif COVID-19 hingga hari ini Kamis (2/4/2020) pukul 12.00 bertambah 113 pasien.

Dengan demikian update virus corona hari ini, jumlah total pasien positif COVID-19 menjadi 1.790 kasus.

Pemerintah menyatakan bahwa kasusCOVID-19-19 masih bertambah sejak sebulan yang lalu, saat kasus pasien positif virus corona pertama diumumkan ada di Indonesia pada 2 Maret 2020.

Rapid tes covid-19
Rapid tes covid-19 (SHUTTERSTOCK)

Hal ini dinyatakan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB pada Kamis sore.

"Ada penambhaan kasus konfirmasi positif yang baru sebanyak 113 orang. Sehingga jumlah total ada 1.790 kasus positif akumulatif," ujar Achmad Yurianto.

Selain itu, Yurianto juga menyatakan bahwa ada penambahan 9 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.

Cegah Penularan Virus Corona, Libur Lebaran Dimundurkan Akhir Tahun, Ini Pertimbangan Pemerintah

Dengan demikian, total pasien sembuh ada 112 orang. Kemudian, pemerintah juga menyatakan bahwa ada penambahan 13 pasien meninggal dunia.

Total ada 170 pasien meninggal dunia setelah sebelumnya dinyatakan positif virus corona.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/3/2020). Pemerintah menyatakan hingga Rabu (11/3) sore pasien positif COVID-19 di Indonesia bertambah dari 27 menjadi 34. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/ama.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/3/2020). Pemerintah menyatakan hingga Rabu (11/3) sore pasien positif COVID-19 di Indonesia bertambah dari 27 menjadi 34. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/ama. (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Jumlah dokter yang meninggal

Satu bulan sudah pandemi virus corona penyebab COVID-19 di Indonesia terjadi. 

Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus positif pertama COVID-19 di Indonesia pada 2 Maret lalu.

Hingga saat ini, jumlah masyarakat yang terpapar virus corona kian bertambah. Tak hanya masyarakat umum, tenaga medis yang menjadi garda terdepan penanganan penyakit ini pun juga tak luput dari ancaman paparan virus ini.

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mencatat, setidaknya sudah 13 dokter yang meninggal dunia selama penanganan pandemi COVID-19 di Tanah Air.

Menurut Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih, ada dua hal yang mengakibatkan seorang dokter atau tenaga medis dapat terinfeksi virus corona.

Sibuk Tangani Wabah Virus Corona, Presiden Jokowi Malah Digugat Warga Karena Hal Ini

Pertama, tenaga medis tersebut tertular pasien yang tidak mengetahui bahwa pasien yang ditangani positif COVID-19.

"Sehingga dokter tersebut (menjadi) kurang waspada," kata Daeng lewat pesang singkat kepada Kompas.com, Kamis (2/4/2020).

Kedua, karena minimnya jumlah alat pelindung diri yang memenuhi standar dan memadai untuk digunakan tenaga medis selama menangani pasien.

Untuk itu, ia berharap, agar pemerintah dapat lebih terbuka terkait data pasien.

Meski ada aturan yang mewajibkan data pasien dirahasiakan, namun setidaknya informasi itu dapat diberitahukan secara terbatas kepada petugas di rumah sakit yang sedang menangani untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Kedua, kontinuitas penyediaan APD," ujarnya.

Baru-baru ini, Presiden Joko Widodo telah menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang tentang Stabilitas Perekonomian di masa pandemi virus corona.

Pemerintah pun menggelontorkan anggaran Rp 405,1 triliun dari APBN 2020 untuk mengatasi COVID-19.

Dari jumlah tersebut, alokasi untuk belanja di sektor kesehatan sebesar Rp 75 triliun.

Presiden Jokowi menegaskan, anggaran untuk sektor ini akan diprioritaskan untuk memberikan perlindungan terhadap tenaga kesehatan, terutama dalam pengadaan APD, dan sejumlah alat kesehatan seperti test kit, reagen, ventilator, dan lain-lain.

Alat Pelindung Diri (APD) yang dipakai oleh tenaga medis di Kota Magelang (Istimewa)
Melihat keseriusan pemerintah, Daeng pun berharap agar penanganan COVID-19 di Indonesia dapat berjalan dengan baik.

" IDI sangat apresiasi semoga mendorong percepatan penanganan COVID-19 di Indonesia," ujar dia.

Hingga 1 April 2020, tercatat 1.677 kasus positif di Indonesia setelah terjadi penambahan 149 kasus baru.

Saat ini, jumlah pasien yang masih dirawat sebanyak 1.417 kasus. Adapun jumlah pasien yang telah dinyatakan sembuh mencapai 103 kasus, dan 157 kasus lainnya dinyatakan meninggal dunia.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved