Jawa
Kabar Baik dari Kota Magelang, Tak Ada Penambahan PDP, 9 Sudah Pulang
Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang, Sri Harso, melaporkan data situasi penanganan Covid-19 di Kota Magelang per tanggal 1 April 2020 pukul 12.00 WIB
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Tak Ada penambahan pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 di Kota Magelang.
Sebanyak 9 orang PDP lainnya juga sudah pulang. Sementara, pasien yang masih dirawat sebanyak 2 orang.
Akhirnya setelah sekian waktu, jumlah pasien di Kota Magelang statis.
Tak ada penambahan kasus baru lagi.
• Kebutuhan APD di Kota Magelang Dipastikan Cukup
Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang, Sri Harso, melaporkan data situasi penanganan Covid-19 di Kota Magelang per tanggal 1 April 2020 pukul 12.00 WIB siang ini.
Pertama, orang tanpa gejala (OTG) yang baru ditemukan sebanyak 23 orang dan 133 OTG yang lama.
Tak ada penambahan Orang dalam pemantauan (ODP) baru.
Sementara ODP lama sebanyak 168 orang dan mereka sudah pulang.
Sementara itu, Pasien Dalam Pengawasan (PDP), tidak ada penambahan pasien baru. PDP yang lama sebanyak 14 orang. 9 orang diantaranya sudah pulang dan 2 orang pasien yang masih dirawat.
"Alhamdulillah, doa kita semua. PDP yang baru tidak ada. Sampai detik ini dirawat ada 2 orang, pulang 9 orang, dan jumlah yang meninggal seperti kemarin 3 orang. Yang pulang tersebut, dari RSUD Tidar ada 6, dari RST ada 2, dan RSJ ada 1," kata Sri, Rabu (1/4) dalam jumpa pers melalui video conference dengan awak media di Command Center Pemkot Magelang.
• Antisipasi Covid-19, 5 Pasar di Kota Magelang Tutup Sementara
Sejauh ini, baru 1 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dan dinyatakan meninggal dunia beberapa waktu yang lalu.
Setelah sekian lama, jumlah pasien dalam pengawasan tak ada penambahan.
Pasien dalam jumlah statis. 9 PDP yang pulang diklaim juga sudah sembuh.
"Hari ini, jam ini, alhamdulillah pasien statis, dan harapan kita, segini aja. Alhamdulillah dari 9 yang pulang, alhamdulillah pada sembuh dan nanti suatu saat akan kami panggil, agar mereka dapat berbicara seperti apa sakit yang dirasakan. Agar masyarakat tidak takut, karena Covid-19 dapat disembuhkan," kata Sri.