Wabah Virus Corona
Terbukti Secara Ilmiah, Virus Corona Hancur Oleh Sabun! Berikut Imbauan Pemerintah
Sabun terbukti ampuh menghancurkan dan membunuh Virus Corona penyebab COVID-19. Juru bicara pemerintah untuk penanganan Virus Corona Achmad Yurianto
TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Virus Corona hancur oleh sabun. Sudah terbukti secara ilmiah, bahwa sabun mampu menghancurkan Virus Corona.
Hal itu kembali ditegaskan oleh Juru bicara pemerintah untuk penanganan Virus Corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Selasa (31/3/2020). Ia mengingatkan betapa pentingnya mencuci tangan menggunakan sabun untuk membunuh Virus Corona.
Achmad Yurianto mengatakan mencuci tangan menggunakan sabun dapat memutus mata rantai penularan Virus Corona penyebab penyakit COVID-19.

Dia menyebut, sabun memiliki zat yang mampu menghancurkan virus corona.
"Sudah terbukti secara ilmiah pengunaan sabun akan menghancurkan virus tersebut," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Selasa (31/3/2020), dikutip Tribun Jogja dari kompas.com.
Ia pun mengimbau masyarakat tidak lelah untuk mencuci tangan menggunakan sabun sebelum makan.
Mencuci tangan menggunakan sabun juga diperlukan sebelum individu menyentuh wajah, mulut, hidung dan mata.
Yuri menyarankan cuci tangan dilakukan minimal selama 20 detik.
"Mari kita memutus rantai penularan Covid-19 dengan rajin cuci tangan pakai sabun," tegas Yuri.
*
Sebelumnya, Yurianto mengatakan, ada penambahan 114 kasus baru pasien yang terkonfirmasi positif tertular virus corona dan mengidap Covid-19.
"Ada penambahan 114 kasus baru hingga saat ini. Sehingga secara total ada 1.528 kasus pasien positif Covid-19 di Indonesia hingga 31 Maret, " ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Selasa (31/3/2020).
Penambahan ini, lanjut Yuri, dihitung sejak pukul 12.00 WIB Senin (30/3/2020) hingga pukul 12.00 WIB, Selasa.
Dari total data tersebut, Yuri juga menyebut ada penambahan pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 6 orang.
Dengan demikian, secara kumulatif ada 81 pasien yang sembuh dari Covid-19 hingga 31 Maret.