Jawa
Rapid Test Telah Dilaksanakan di Puskesmas dan Rumah Sakit di Kota Magelang
Pemerintah Kota Magelang telah melaksanakan rapid test atau uji cepat Covid-19 di rumah sakit dan puskesmas yang ada di Kota Magelang.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Pemerintah Kota Magelang telah melaksanakan rapid test atau uji cepat Covid-19 di rumah sakit dan puskesmas yang ada di Kota Magelang.
Alat untuk uji cepat atau rapid test sudah dibagi kemarin dan sudah dikerjakan. Tinggal menunggu hasilnya selama satu minggu ke depan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang, Sri Harso, mengatakan, rapid test sudah didatangkan dari pusat dan diperuntukkan ke RSUD Tidar Kota Magelang sebanyak 50, RST dr Soedjono sebanyak 30 dan Puskesmas sebanyak 50.
Rapid test sudah dilaksanakan, tetapi hasilnya mesti menungu.
"Rapid test sudah ada drop dari pusat, diperuntukkan di RSUD Tidar ada 50, RST 30, puskesmas 55. Rapid test sudah dilaksanakan, tapi hasilnya belum. Nanti saatnya selesai akan diinformasikan," ujar Sri, Selasa (31/3/2020) dalam press conference dengan awak media melalui video conference di Command Center Pemkot Magelang.
• BREAKING NEWS : Satu dari Tiga PDP yang Meninggal di Kota Magelang Sempat Ikuti Pengajian di Gowa
Sri mengatakan, rapid test ini mulai kemarin dilaksanakan.
Pelaksanaan rapid test sebanyak dua kali. Saat ini, lalu seminggu kemudian. Dua kali ini untuk dapat mengetahui kadar antibodi Immunoglobulin M dan Immunoglobulin G.
Immunoglobulin M ini menandakan jika pasien tersebut sakit. Immunoglobulin G pernah sakit.
Rapid tes dilaksanakan dua kali karena Immunoglobulin M akan terdeteksi setelah kurang lebih seminggu.
"Sehingga, seandaianya pasien tersebut hari ini di rapid test negatif, kemungkinan besar atau bisa juga setelah seminggu poisitif. Karena itu kadar imunoglobulin M akan naik setelah seminggu. Tetapi ada juga yang sekarang negatif, besoknya negatif. Berarti memang itu negatif," tuturnya.
Sri mengatakan, angka kepastian dari Rapid Test ini jika dibandingkan SWAB, lebih baik SWAB test. Rapid test memiliki keakuratan sekitar 70-80 persen.
Pada rapid test sendiri, semua virus kadang dapat menyebabkan negatif palsu atau positif palsu.
Sehingga untuk pemeriksaan yang khusus mesti menggunakan SWAB. Pemeriksaan massal lebih baik dengan rapid test.
• Pahami Bedanya Rapid Test dan Pemeriksaan Swab untuk Mendeteksi Virus Corona
"Untuk rapid test ini angka kepastiannya, dibandingkan SWAB test lebih baik swab. Rapid test yang saya baca keakurantannya 70-80 persen. Rapid test sendiri semua virus kadang bisa menyebabkan negatif palsu atau positif palsu, sehingga kalau untuk yang massal, boleh pakai rapid test. Kalau yang khusus2 harus pakai pemeriksaan SWAB atau tenggorokan," tuturnya.