Pendidikan
Mahasiswa dan Alumni ISI Yogyakarta Gandeng Seniman Tangkal Virus Corona
Mahasiswa dan alumni Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta yang tergabung dalam Komunitas Sewon United mengadakan aksi sosial menyikapi wabah covid
Penulis: Wahyu Setiawan Nugroho | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Mahasiswa dan alumni Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta yang tergabung dalam Komunitas Sewon United mengadakan aksi sosial menyikapi wabah covid-19 yang merajalela.
Aksi ini dilakukan bersama sejumlah seniman dan warga masyarakat di sekitaran Kampus ISI Yogyakarta, Sewon, Bantul, Senin (30/3/2020).
Aksi sosial ini dikemas dalam berbagai kegiatan diantaranya pembagian masker melalui posko darurat, yang mana aksi tersebut didukung oleh Gerakan Masyarakat Yogyakarta Menolak Intoleransi (Gemayomi) pimpinan Lilik Brewok.
Aksi juga dilakukan dengan penyemprotan disinfektan di Kampus ISI, kos-kosan mahasiswa ISI, dan lingkungan warga sekitar kampus.
• Kolaborasikan Artist dari 7 Negara Asia, International Collaboration Akan Digelar di ISI Yogyakarta
Ketua Pelaksana Emanuel Natalis Olla menyampaikan, aksi bertajuk Sewon United #5 dalam aksinya tetap memperhatikan imbauan pemerintah terkait social distancing yakni dengan menjaga jarak antar peserta aksi, penggunaan masker serta menyediakan hand sanitizer.
Selain upaya pencegahan virus corona, dijelaskan lebih jauh, aksi sosial yang mengangkat tema "Meneguhkan ISI Yogyakarta Sebagai Kampus Pembina Insan Seni Pancasila" ini juga menegaskan pesan akan bahayanya penyebaran paham khilafah yang dibawa oleh HTI yang diibaratkan lebih berbahaya dari virus asal Wuhan, China ini, terlebih bagi kalangan civitas kampus seni tersebut.
"(aksi) Sewon United #5 mengkampanyekan tolak paham HTI dan pencegahan penyebaran Covid 19 di lingkungan kampus ISI Yogyakarta dan sekitarnya," ujar Emanuel bersama Wakil Ketua Sewon United #5 Adril Husni.
"Paham khilafah ala HTI adalah virus yang sama berbahayanya dengan virus corona. HTI sama tidak terlihat tapi berbahaya dan mematikan seperti Covid-19, untuk itu harus kita cegah, tangkal, dan basmi perederan paham ini. Melindungi pikiran mahasiswa dari doktrin HTI yang menyesatkan tidak kalah pentingnya juga saat ini," tegas Emanuel.
Dalam aksinya para peserta yang berjumlah puluhan orang bahkan sampai memakai kaos yang bertuliskan ‘Reresik Virus Covid 19 & Anasir HTI di Kampus ISI’, sebagai bentuk perlawanan terhadap bahaya paham khilafah ala HTI dan virus Covid-19.
Selain itu juga membentangkan spanduk dan beberapa poster bertuliskan sama seperti pada kaos.
• Diikuti Perguruan Tinggi dan Dance Company dari 5 Negara, ISI Yogyakarta Gelar IDCF 2019
Aksi ini juga memberi imbauan bagi masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan dengan mencuci tangan, makan makanan bergizi, berolah raga teratur dan menjaga jarak ketika bertemu orang disisipkan dalam aksi.
Emanuel mengatakan bahwa Sewon United tahun ini merupakan kali ke 5 diadakan setelah sebelumnya diselenggarakan pertama kali pada 2005.
"Harapannya, setelah diadakannya Sewon United #5, kampus ISI Yogyakarta bisa benar-benar terbebas dari virus berbahaya HTI dan menjadi kampus seni yang berlandaskan Pancasila," pungkas Emanuel.
Pendiri dan penggagas Komunitas Sewon United Harlen Kurniawan menambahkan kembali komitmen Komunitas Sewon United untuk mengikis habis faham dan anasir HTI di Kampus ISI, dan mengingatkan jangan menyalahkan pemerintah terkait Wabah Corona, tapi marilah bahu-membahu untuk mengatasi pandemi ini.
"Sewon United #5 diadakan memutus mata rantai paham HTI di Kampus ISI, dan murni kepedulian dan rasa empati kemanusiaan terhadap masyarakat akibat musibah Wabah Corona yang melanda. Mari bersama-sama dan bersatu melawan pandemi ini, jangan sebarkan hoax, jangan putus silaturahmi karena social distancing. Karena hakikatnya kita adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri," tambah Harlen.(TRIBUNJOGJA.COM)