Erupsi Gunung Merapi

VIDEO Detik-detik Merapi Meletus Sabtu Pagi, Analisis BPPTKG Yogyakarta

Gunung Merapi erupsi lagi untuk pada Sabtu (28/3/2020) pukul 05.21 WIB

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
bpptkg
Rekaman erupsi Gunung Merapi tanggal 28 Maret 2020 pukul 05:21 WIB dari sisi selatan dan tenggara 

3. Sabtu Pagi Sabtu 28 Maret 2020

Gunung Merapi mengalami erupsi pada Jumat, 27 Maret 2020 sekitar pukul 10.56 WIB
Gunung Merapi mengalami erupsi pada Jumat, 27 Maret 2020 sekitar pukul 10.56 WIB (Twitter | BPPTKG)

Gunung Merapi erupsi lagi untuk pada Sabtu (28/3/2020) pukul 05.21 WIB.

Data BPPTKG Yogyakarta menyebutkan, erupsi tercatat di seismograf dengan amplitudo 50 mm dan durasi 180 detik.

Teramati tinggi kolom erupsi 2000 m dan arah erupsi ke Barat.

4. Analisis BPPTKG Yogyakarta

Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida memeriksa kondisi Gunung Merapi melalui CCTV di kantor BPPTKG Yogyakarta, Selasa (12/6/18).
Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida memeriksa kondisi Gunung Merapi melalui CCTV di kantor BPPTKG Yogyakarta, Selasa (12/6/18). (Tribun Jogja/ Yudha Kristiawan)

Berdasarkan rilis dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, pada erupsi perdana dengan amplitudo 75 mm dan durasi 7 menit, pada Jumat siang.

Dengan ketinggian kolom asap erupsi mencapai 5000 meter dari puncak.

"Sejak aktif kembali pada Mei 2018, Gunung Merapi memang kembali menunjukkan aktivitasnya. Tapi tidak ada masalah,"kata Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida saat dikonfirmasi Jumat (27/3/2020).

Aktivitas Merapi akhir-akhir ini, lanjut Hanik, sebenarnya sama seperti erupsi freatik pasca-letusan tahun 1872 dan 1930.

Saat itu pasca letusan magmatik terjadi setelah beberapa kali letusan freatik.

Ia menambahkan sulit memastikan apakah ada pergerakan magma menuju permukaan akibat letusan freatik di Merapi.

"Yang patut diwaspadai itu kan kalau ada pergerakan magma ke permukaan, saat ini masih belum ada," kata dia.

Tidak cukup membahayakan memang, karena dampak letusan berupa awan panas tersebut hanya mampu menjangkau kurang dari 3 Kilometer, berdasarkan volume kubah yang sebesar 396.000 m3.

Hanik menjelaskan awan panas tersebut bersumber dari bongkaran material kubah lava dan lontaran material vulkanik. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved