Kisah Haru Dokter yang Merawat Pasien Virus Corona, Bergadang Hingga Tak Izinkan Anak Masuk ke Kamar
Kisah Haru Dokter yang Merawat Pasien Virus Corona, Bergadang Hingga Tak Izinkan Anak Masuk ke Kamar
Bambang menceritakan, kebiasaan sang anak yang menghabiskan waktu di kamarnya seraya menonton televisi.
Namun, kebiasaan tersebut harus berhenti sementara waktu.
"Kalau mau lihat televisi, saya minta agar mereka melihat di kamar sebelah," papar Bambang Sabarno.
Lebih lanjut, Bambang mengaku waswas terinfeksi virus corona saat menangani pasien karena kemungkinan itu ada meski kondisi tubuhnya sehat dan tak menunjukkan gejala demam, batuk atau sesak napas.
Untuk itu, Bambang Sabarno terus berusaha agar tak terinfeksi covid-19.
Satu di antara usaha pencegahan Bambang Sabarno yaitu mengenakan alat pelindung diri lengkap saat merawat pasien corona.
"Yang penting alat pelindung diri, kita harus patuh betul seperti sarung tangan dan kacamata harus double.
Selain itu helm juga harus dikenakan saat berada di ruang isolasi," kata Bambang Sabarno.
Bambang menegaskan, perlengkapan itu harus dipakai tenaga medis sebelum memasuki ruangan isolasi.
"Kalau tidak terpenuhi jangan coba-coba masuk ruangan yang merawat (pasien) positif corona," ujar Bambang Sabarno.
Lebih lanjut, Bambang Sabarno mengingatkan perawat dan dokter agar memakai dan melepas APD secara benar.
Setelah melepas APD, tenaga medis harus langsung mandi dan keramas sebelum mengganti pakaian.
Tenaga medis juga dilarang terlalu lama di ruangan hindari kontak dengan pasien positif Covid-19.
“Semisal sudah tahu pasien positif tetapi terus ditanya. Itu tidak boleh,” aku Bambang Sabarno.
Menurut Bambang, dokter juga harus menjaga jarak saat berkomunikasi dengan pasien positif corona.