Update Corona di DI Yogyakarta
Pedagang Pasar Beringharjo Yogyakarta Berharap Wabah Virus Corona Segera Berlalu
Sejak wabah Virus Korona atau Covid-19 'singgah' hingga ke Yogya, perekonomian mereka yang bergantung pada sektor wisata di sini pun ikut lesu.
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sejumlah kios di Pasar Beringharjo pada Jumat (27/3/2020) tutup.
Gang sempit di tengah pasar yang biasanya dijejali banyak orang lalu lalang terasa lengang.
Tampak satu dua pedagang menghibur diri mereka dengan bernyanyi seraya menunggu pembeli merapat.
Suasana sepi memang paling terasa di bagian depan pasar, atau di bagian barat di mana pedagang fashion biasanya melayani banyak wisatawan yang hendak membeli oleh-oleh, sekadar kaos maupun batik.
Kini, sejak wabah Virus Korona atau Covid-19 'singgah' hingga ke Yogya, perekonomian mereka yang bergantung pada sektor wisata di sini pun ikut lesu.
• Pasar Beringharjo Sepi Terimbas Virus Corona, Pedagang Tutup Kios Sudah Satu Minggu
Mereka yang akhirnya tetap memilih untuk membuka lapak mereka, mengaku tak punya pilihan lain.
Bu Sugiarto misalnya, seorang penjaja makanan khas Yogya yang kerap mendapatkan pembeli wisatawan luar kota.
"Kalau nggak jualan, malah rusak dagangannya," ucapnya.
Ia bercerita, sudah beberapa hari ini tak banyak yang mampir di kiosnya yang berada di lantai atas.
Meski demikian, tetap ada saja rezeki tiap harinya dari orang-orang yang tanpa rencana melirik dagangannya, hingga meminang untuk dibawa pulang.
Barang segelintir saja, namun ia merasa bersyukur.
"Kalau Wedang Uwuh, berapa saja laris. Pasokan barang lancar. Semoga segera berlalu penyakitnya. Anak saya banyak, cucu saya banyak," ungkapnya sembari mengelap air mata yang tak tertahan.
Cerita lain datang dari pedagang buah yakni Iin.
Ia mengaku, sejak Covid-19 melanda Indonesia, khususnya di DIY, penurunan pendapatan yang dirasakan mencapai 90 persen.