Jawa
Kota Magelang Tetapkan KLB Covid-19
Penetapan status KLB ini setelah hasil dari satu pasien dalam pengawasan di RST dr Soedjono Magelang yang meninggal dinyatakan positif.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Pemerintah Kota Magelang menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Covid-19.
Penetapan status KLB ini setelah hasil dari satu pasien dalam pengawasan di RST dr Soedjono Magelang yang meninggal dinyatakan positif.
KLB ditetapkan mulai tanggal 26 Maret 2020.
"Pasien yang meninggal tersebut adalah warga Kota Magelang, sesuai protokoler maka status KLB ditetapkan. Penetapan mulai dari munculnya hasil laboratorium yang positif. Hasil laboratorium tanggal 26 Maret 2020, maka penetapan KLB mulai tanggal itu," ujar Sekretaris Daerah Kota Magelang, Joko Budiyono, Kamis (26/3/2020).
• BREAKING NEWS : Dua Kasus Positif Covid-19 Terkonfirmasi di RST dr Soedjono Kota Magelang
Satu pasien positif dan meninggal yang dimaksud adalah pasien dalam pengawasan di RST dr Seodjono Magelang yang telah meninggal dunia pada Sabtu (21/3/2020).
Hasil uji laboratorium menerangkan bahwa yang bersangkutan terkonfirmasi positif Covid-19.
Joko mengatakan, setelah penetapan status KLB ini, segenap pihak harus lebih berhati-hati lagi.
Aspek pencegahan harus lebih kuat. Aspek medis juga mesti dipersiapkan lebih baik.
• UPDATE Jumlah Pasein Virus Corona COVID-19 Indonesia, Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jatim, Jogja
Segenap rumah sakit dipersiapkan pemerintah daerah lengkap dengan ruang isolasi seperti RSUD Tidar Kota Magelang, RST dr Soedjono Magelang, RSJ Prof Dr Soeroyo Magelang.
"Kalau sudah menjadi KLB, kita harus lebih hati-hati lagi. Kita aspek pencegahannya harus lebih kuat lagi. kemudian aspek medis harus kita siapkan lebih baik lagi. kemudian, kepada masyarakat tidak usah terlalu resah. Karena dari aspek medis, RSU, RST dan RSJ siap apabila ada indikasi warga ODP atau PDP," ujarnya.
• Kenali Perbedaan Batuk Gejala Virus Corona Covid-19 dengan Batuk TBC
Pemkot Magelang bahkan mempertimbangkan penambahan rumah sakit rujukan lini pertama yakni di RS Budi Rahayu.
Kapasitas isolasi RSUD Tidar Kota Magelang sebanyak 10, RST 12, RSJ 10 dan Budi Rahayu sebanyak 26.
Bahkan jika diperlukan, Pemkot Magelang akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Magelang untuk memanfaatkan rumah sakit yang belum dimanfaatkan.
Alat Pelindung Diri (APD) sebanyak 300 buah juga tengah dipesan dari Jakarta untuk perlindungan tim medis yang bertugas.
"Kita sudah pesan APD ke Jakarta. APD ada kurang lebih 300 buah, nanti akan dibagi ke semua RS. Jumlah tempat tidurnya, ini nanti RSU 10, kemudian RST 12, kemudian RSJ 10. Kemudian sedang kita kaji sekarang, RS Budi Rahayu dengan kapasitas 26 kamar tidur. Karena kabupaten ada potensi rumah sakit yang belum dimanfaatkan, dan bisa kita manfaatkan. Nanti kita akan koordinasikan Pemkab magelang," kata Sekda.
Pemerintah Kota Magelang melalui Dinas Kesehatan Kota Magelang sudah melakukan tracking atau penelusuran ke lingkungan pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia.
• Delapan PDP Covid-19 Dirawat Intensif di RST dr Soedjono Kota Magelang
Lingkungan dan dengan siapa saja korban pernah berinteraksi, dilakukan penelusuran.
"Tracking sudah kita tracking. Dinas Kesehatan Kota Magelang melakukan tracking ke lingkungan yang PDP meninggal. Sudah melakukan tracking penelusuran, siapa saja yang pernah berinteraksi dengan korban. Pasien tersebut sebetulnya, saat masuk rumah sakit itu dalam kondisi yang lemah, karena memang ada penyakit penyertanya, yaitu Bronkitis," tutur Joko.
Sementara waktu, pasar-pasar tidak ditutup.
Antisipasi dilakukan pada mudik.
Dinas Perhubungan Kota Magelang akan melakukan pencegatan di batas-batas masuk Kota Magelang.
Jika terdapat indikasi mudik, maka sterilisasi akan dilakukan.
Meski demikian, Kota Magelang tidak akan dilakukan penutupan.
• Satu PDP yang Meninggal di RST dr Soedjono Kota Magelang Dinyatakan Positif Covid-19
Langkah selanjutnya adalah sterilisasi.
Sekda Kota Magelang menyampaikan kepada RT, RW untuk mewaspadai lingkungan sosial masing-masing.
Jika ada tamu dari daerah zona merah mesti berhati-hati.
Hari minggu mendatang, penyemprotan massal akan dilaksanakan di setiap kelurahan secara gotong royong.
"Pasar-pasar tidak ditutup. Antisipasi mudik, kita mengingatkan. Tadi sudah saya perintahkan ke Kadishub, untuk mewaspadai apabila ada yang melakukan mudik. Ada yang mudik dengan nyegat di batas-batas mau masuk kota, kemudian kalau ada indikasi dari mudik, kita lakukan sterilisasi. Langkahnya sejauh ini sterilisasi. Tidak menutup. Kita sampaikan kepada RT dan RW, sosialnya diwaspadai. Agar melihat ada tamu dari daerah zona merah, harus hati-hati. Hari minggu, melakukan gerakan penyemprotan massal di setiap kelurahan secara gotong royong dan mandiri," tutur Joko. (TRIBUNJOGJA.COM)