Wabah Virus Corona

Kisah Haru Staf Medis yang Merawat Pasien COVID-19 Diusir dari Indekos dan Harus Menginap di RS

Para staf medis, termasuk perawat dan dokter RSUP Persahabatan sempat mendapat perlakuan diskriminatif dari lingkungan sekitarnya di tengah pandemi

Editor: Rina Eviana
SLAMET WIDODO
Kisah Haru Perawat Pasien COVID-19 Diusir dari Indekos dan Harus Menginap di Rumah Sakit 

Kisah Haru Staf Medis yang Merawat Pasien COVID-19 Diusir dari Indekos dan Harus Menginap di RS

Di tengah pandemi virus corona SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19, tim medis di rumah sakit merupakan orang-orang di garda terdepan dan paling berisiko di tengah wabah ini.

DOKTER, perawat dan pekerja lain yang berhadapan dan mengurus pasien positif COVID-19 lah yang berjibaku menyelamatkan nyawa dan berusaha menyebuhkan pasien COVID-19.

Tak berlebihan jika mereka, para tim medis layak diberi julukan sebagai pahlawan kemanusiaan karena merekalah 'pasukan' terdepan yang berperang melawan pandemi virus corona penyebab COVID-19.

Belum dalam hitungan bulan, bahkan dilaporkan sejumlah dokter dan perawat yang merawat pasien COVID-19 di Tanah Air meninggal dunia terpapar virus yang pertama kali merebak di Wuhan Provinsi Hubei China itu.

Kisah Haru Perawat Pasien COVID-19 Diusir dari Indekos dan Harus Menginap di Rumah Sakit
Kisah Haru Perawat Pasien COVID-19 Diusir dari Indekos dan Harus Menginap di Rumah Sakit (SLAMET WIDODO)

Nyawa dan keluarga adalah taruhan bagi mereka. Sayang, di saat mereka harus berhadapan dengan risiko besar dan sedang berjuang melawan COVID-19, ada kisah diskriminatif yang bikin miris.

Para staf medis, termasuk perawat dan dokter RSUP Persahabatan sempat mendapat perlakuan diskriminatif dari lingkungan sekitarnya di tengah pandemi COVID-19.

Mereka sempat diusir tetangga di sebuah indekos dekat Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta Timur.

Ada yang memilih menginap sementara waktu di rumah sakit karena tak punya tempat pulang.

Namun, mereka yang mendapat perlakuan diskriminatif kini bisa bernafas lega.

Selepas tiga hari menginap di rumah sakit, mereka kini memeroleh tempat baru.

"Memang saat itu ada yang diminta keluar dari kost-nya. Pagi ini saya sudah dapat informasi valid bahwa mereka sudah dicarikan tempat oleh direktur rumah sakit," jelas Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhillah kepada Kompas.com, Rabu (25/3/2020).

"Karena mereka 3 hari sudah menginap di rumah sakit," ia menambahkan.

Di samping itu, Harif berujar bahwa RSUP Persahabatan turut memfasilitasi mereka dengan tunjangan akomodasi di tempat barunya.

"Pagi ini sudah dapat informasi, selama masa wabah ini ada pula fasilitas antar-jemput untuk mereka," kata dia.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved