Yogyakarta
Sultan: DIY Terapkan Strategi 'Calmdown'
Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai Raja Keraton Yogyakarta dan Gubernur DIY memberikan keterangan resminya dalam Sri Sultan Menyapa Warga, di Bangsa
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai Raja Keraton Yogyakarta dan Gubernur DIY memberikan keterangan resminya dalam Sri Sultan Menyapa Warga, di Bangsal Kepatihan, Senin (23/3/2020).
Sultan memasuki bangsal yang telah digelari karpet merah bertabur melati diikuti Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X dan Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji.
Pada kesempatan tersebut, Sultan mengatakan bahwa di masa tanggap darurat bencana virus Corona ini, kita harus menghadapinya dengan sikap sabar tawakal, tulus ikhlas, pasrah lahir batin, disertai ikhtiar yang berkelanjutan.
"Sama seperti juga bagi saya, yang berkewajiban menjadi pamong praja beserta pamomong rakyat Yogyakarta harus berpegang teguh pada ajaran Jawa 'wong sabar rejekine jembar, ngalah urip luwih berkah'," ungkapnya.
• Doa Sri Sultan HB X untuk Seluruh Warga DIY : Sehat, Sehat, Sehat
Ia menambahkan bahwa suasana dualistis ini ibarat mata uang logam di balik bahaya ada peluang, bagaikan pedang bermata dua bisa untuk membunuh musibah atau bertahan hidup.
"Islam mengajarkan, di balik cobaan hari ini selalu ada berkah yang datang kemudian. Kemudahan memang tampak enak dan bisa membuat orang terlena," tuturnya.
Sultan menjelaskan bahwa situasi saat ini berbeda dengan bencana gempa tahun 2006 yang kasat mata.
"Sekarang ini Virus Corona itu jika memasuki badan, tidak bisa kita rasakan dan menyerangnya pun tak terduga-duga. Menghadapi hal itu, kita selayaknya bisa menjaga kesehatan. Laku prihatin dan juga wajib menjalankan aturan baku dari sumber resmi yg terpercaya. Saya yakin, karena berita hoax serta mana-mana yang benar dan nalar. Pepatah Jawa kembali mengatakan Gusti paring dalan kanggo uwong sing gelem ndalan," bebernya.
Selanjutnya, strategi mitigasi non alam di DIY, diungkapkan Sultan belum menerapkan lockdown melainkan calmdown untuk menenangkan batin dan menguatkan kepercayaan diri agar eling dan waspada.
"Eling atas Sang Maha Pencipta dengan Laku Spiritual 'lampah' Ratri, zikir malam, mohon pengampunan dan pengayoman-Nya," urianya.
• BREAKING NEWS : Pernyataan Resmi Sri Sultan Hamengku Buwono X soal Virus Corona Covid-19 di DIY
Ia berharap, waspada melalui kebijakan calmdown sedapat mungkin memperlambat merebaknya pandemi penyakit Corona.
"Dengan cara reresik diri dan lingkungannya sendiri-sendiri. Kalau merasa kurang sehat harus memiliki kesadaran dan menerima kalau wajib 'mengisolasi diri' pribadi selama 14 hari sama dengan masa inkubasi penyakitnya. jaga diri, jaga keluarga, jaga persaudaraan, jaga masyarakat dengan memberi jarak aman dan sedapat mungkin menghindari keramaian jika memang tidak mendesak betul," tegasnya.
Sultan menyampaikan bahwa bisa jadi kita merasa sehat, tapi sesungguhnya tidak ada seorang pun yang bisa memastikan bahwa kita benar -benar sehat.
"Malah bisa jadi kita yang membawa bibit penyakit, karena itu saya mengingatkan pada pepatah Jawa lagi datan serik lamun ketaman, datan susah lamun kelangan. Pesan saya singkat waspadalah dan berhati-hatilah saudaraku," pungkasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)