Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta Tunda Wisuda Maret Hingga Virus Corona Mereda
Pimpinan Universitas Ahmad Dahlan memutuskan untuk menunda pelaksanaan Wisuda Sarjana dan Pascasarjana Periode Maret 2020
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM -- Pimpinan Universitas Ahmad Dahlan(UAD) Yogyakarta memutuskan untuk menunda pelaksanaan Wisuda Sarjana dan Pascasarjana Periode Maret 2020 sampai permasalahan COVID-19 mereda.
Dilansir Tribunjogja.com dari laman news.uad.ac.id, informasi pelaksanaan wisuda selanjutnya akan disampaikan secara terbuka melalui media resmi UAD.
Pada surat Surat Edaran Rektor tentang Penundaan Wisuda UAD Periode Maret 2020 itu disebutkan.
Berdasarkan SE dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk pencegahan Corona Virus Desease (Covid-19) di satuan pendidikan maka Perguruaan tinggi diminta untuk menunda acara.
Apalagi acara wisuda mengundang banyak orang dari masing-masing daerah .

Waspada Boleh Jangan Panik
Wabah Virus Korona atau COVID-19 telah berdampak di berbagai sektor. Hal ini juga telah dirasakan di DIY.
Pernyataan tersebut terlontar dari Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji saat jumpa pers di Gedung Pracimasana Kompleks Kepatihan, Kamis (5/3/2020).
"Isu ini merambah beberapa aspek misal terkait pariwisata. Pariwisata di DIY menjadi salah satu andalan untuk memberikan pendapatan bagi masyarakat karena satu-satunya sumber ekonomi kita adalah mendatangkan tamu untuk wisata ke DIY," bebernya.
Aji menjelaskan banyaknya promosi ke luar negeri ketika penerbangan ditutup juga tidak bisa berjalan efektif.
"Sementara mendatangkan wisatawan dari luar sekarang ini banyak risiko karena sangat mungkin mereka menularkan Virus Korona ke tempat kita. Kita kuatkan wisata dalam negeri. Akan kita tambah promosi sehingga harapannya tidak banyak berdampak pada ekonomi sektor wisata. Kita kerjasama dengan ASITA, PHRI, Kementerian Pariwisata," urainya.
Ia menambahkan event Dinas Pariwisata DIY dengan agenda besar mempertemukan penyedia jasa layanan pariwisata yang ada di Yogya dengan luar negeri pun menjadi terganggu.
"Semula buyer sudah mendaftar ke kita sekitar 90-70 travel biro tapi begitu ada COVID-19 ternyata tinggal 6-7 travel biro. Ini menggambarkan mereka pesimis terhadap peningkatan pengunjung dari luar negeri terkait isu COVID-19," ucapnya.

Selain sektor pariwisata, sektor lain yang terdampak adalah pada produk kerajinan. Ia mengatakan bahwa beberapa kerajinan menggunakan bahan baku dari China sehingga produksi menjadi terganggu.
"Kami minta teman-teman di perindustrian untuk pembinaan dan fasilitasi UMKM agar diminimalisir ketergantungan itu karena mengandalkan stok dari China. Ini agar lebih stabil dan tidak ada kepanikan dari masyarakat karena informasi yang salah," ujarnya.
Aji mengatakan bahwa dalam Instruksi Gubernur 2/2020 terkait penanganan COVID-19, Gubernur memerintahkan OPD maupun instansi vertikal, sampai Bupati/Walikota, Camat, Lurah, hingga Kades supaya ikut mengantisipasi penyebaran COVID-19.
"Tidak usah memakai masker bagi yang sehat. Tidak usah menimbun masker. Upaya sosialisasi yang masif kami lakukan harapannya tidak ada di DIY yang terinfeksi COVID-19. Tereinfeksi atau tidak, bukan hanya berinteraksi dengan orang lain tapi juga bisa bagaimana bisa menjaga dirinya masing-masing. Kalau sudah bisa menjaga diri masing-masing tidak akan ada yang terkena," urainya.
Asisten Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat Setda DIY Umar Priyono mengatakan setidaknya dengan adanya wabah COVID-19 ada pelajaran yang positif. Mulai yang dirasakan masyarakatnya, aparatur pemerintahnya, dan semua orang saat ini berusaha untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya.
"Peningkatan daya tahan tubuh bisa dilakukan dengan banyak hal. Misal kurangi begadang agar daya tahannya baik. Dengan masalah ini, kita bisa memetik hikmah menjalankan pola hidup yang lebih sehat, cuci tangan pakai sabun. Kalau dilakukan berkesinambungan, di balik musibah yang terjadi semoga muncul attitude baru yang mengarah pada pola hidup sehat dan terjaga staminanya," pungkasnya
Wilayah Jawa Tengah

Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengatakan, pihaknya langsung bergerak cepat melakukan tracking kepada pasien virus corona (Covid-19) agar tidak mewabah di Jateng.
Ganjar mengatakan itu dalam jumpa pers di rumah dinas Puri Gedeh terkait pasien yang diisolasi di RSUD dr Moewardi Surakarta, Solo Jateng meninggal dunia, Jumat (13/3/2020).
Dari penelusuran tersebut, dia menjelaskan, pasien tidak memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri, namun pernah mengikuti seminar di Bogor.
Seorang teman pasien yang sama-sama mengikuti seminar di Bogor juga tengah dirawat di ruang isolasi RSUD dr Moewardi dan dinyatakan positif mengidap Covid-19.
"Ini kan bukan hanya soal Jawa Tengah, tapi berhubungan dengan Jawa Barat (Jabar) dan Jawa Timur (Jatim). Apalagi sudah ditetapkan Pandemi,” ujarnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (13/3/2020).
Untuk itu, dia pun mengajak semua pihak bergotong royong menghadapi Covid-19. “Kami minta pengecekan di Bogor. Juga koordinasi dengan Jatim karena dimakamkan di sana, keluarganya juga di sana,” jelas Ganjar.
Lebih lanjut, dia juga terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Surakarta untuk melakukan tracking, yaitu dengan siapa saja pasien tersebut pernah kontak. Terlebih, lanjut Ganjar, pasien juga pernah periksa di dua rumah sakit di Surakarta.
"Kami langsung tracking dan isolasi tempat tinggal, kemudian diperiksa. Kami harap masyarakat koordinasi siapa tahu ada yang berhubungan, segera lapor ke Rumah Sakit (RS), Puskesmas," katanya.
Tak hanya itu, imbuhnya, isolasi dilakukan pula terhadap tenaga medis yang melakukan perawatan terhadap pasien yang meninggal tersebut.
Saat ini para tenaga medis tersebut diliburkan selama 14 hari ke depan.
"Tenaga medis di RS Moewardi kami lakukan sesuai prosedur tetap, yang kontak kami liburkan dan kasih vitamin. Sehari ada 15 sampai 20 tenaga medis mereka libur sampai 14 hari," katanya.
Terkait wisatawan mancanegara
Sementara itu, terkait wisatawan mancanegara ( wisman), Ganjar mengatakan sampai saat ini pihaknya terus menerapkan protokol kesehatan.
“Umpama ada kunjungan dari Singapura tetap kami periksa apakah membawa gejala. Untuk wisata, sekarang kami tawarkan agar wisata tidak yang ramai. Tim kami di pelabuhan dan bandara siap,” katanya.
Adapun, hal ini sehubungan dengan berlabuhnya kapal pesiar MV Colombus yang mengangkut 1.044 wisman bersandar di pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jumat (13/3/2020) pukul 11.00 WIB.
Para wisman ini diketahui berasal dari Kanada, Amerika, Inggris, Jerman, Belanda, dan Australia.
Rencananya, 350 wisman akan mengikuti paket wisata menggunakan bus dan berkunjung ke Semarang, Borobudur, Ambarawa dan Mesastila Resort. Sisanya berjalan-jalan di mall, pusat kuliner dan tempat lainnya.
Terkait hal ini, Ganjar mengatakan, masyarakat tidak perlu panik lantaran tim medis dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) telah memeriksa para penumpang kapal saat di atas perairan.
Dia menuturkan, berdasarkan pemeriksaan suhu tubuh menggunakan thermal scanner, para penumpang dinyatakan sehat sehingga mereka diizinkan turun.
“Kami minta wisatawannya diproteksi meski sudah dicek dan negatif. Tetap dikawal kunjungannya ke titik-titik yang khusus dan tidak terlalu banyak keramaian,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ganjar mengatakan, pihaknya selalu memantau perkembangan Covid-19 sejak penyakit ini baru mewabah di Wuhan, Tiongkok.
Dia juga selalu menerima laporan dari Kepala Dinas Kesehatan Jateng dan dari seluruh rumah sakit di Jateng yang terpilih menangani virus corona.
Meski demikian, dia meminta masyarakat tetap menerapkan pola hidup sehat sembari menghindari kerumunan.
Ganjar menginstruksikan pula kepada para kepala daerah hingga di tingkat desa untuk menyediakan fasilitas cuci tangan di ruang publik.
“Hidup bersih. Kurangi kerumunan, jaga diri. Tetap proaktif. Mohon masyarakat kalau kami membuat keputusan didukung,” harapnya.
Selain itu, dia menyebutkan pihaknya sudah meminta kepala desa untuk memastikan mall, pasar, tempat ibadah, sekolah apakah sudah menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun atau belum.
KLB Corona Solo

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menetapkan Kota Solo dengan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Virus Corona, Jumat (13/3/2020) malam. Dengan adanya status KLB virus Corona ini, Pemerintah Kota Solo menerapkan sejumlah kebijakan.
Berikut Rangkuman Kebijakan Kota Solo dirangkum Tribunjogja.com dari Tribunsolo:
1. Kegiatan belajar mengajar para siswa di sekolah yang dialihkan ke rumah hingga batas waktu yang tak ditentukan.
2. Sejumlah tempat wisata di Kota Solo juga akan ditutup selama 14 hari seperti Museum Keris, Taman Jurug dan lainnya.
3. Moda transportasi Batik Trans akan berhenti beroperasi sementara waktu.
4. Kegiatan yang digelar mingguan, seperti car free day dan Pasar Minggu Pagi, yang ditiadakan hingga batas waktu yang tak ditentukan.
5. Laga perdana kompetisi Liga 2 Persis Solo melawan PSCS Cilacap di Stadion Manahan, Minggu (15/3/2020) masih akan dikaji ulang.
Dinas Kesehatan Solo mengumumkan ada 13 orang yang diduga pernah kontak dengan pasien positif Corona meninggal dunia di Solo.
Selain itu, secara keseluruhan ada 62 orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif Corona lain di Solo.
Dinkes Solo meminta 62 orang itu untuk melakukan karantina mandiri.
Hal ini untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona atau Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan, terkait dengan pasien positif Virus Corona pihaknya sudah melakukan upaya antisipasi.
Sebelumnya, diketahui ada 2 pasien yang dalam pengawasan di RSUD dr Moewardi Solo.
Mereka sama-sama diketahui melakukan perjalanan dari Bogor mengikuti sebuah acara dan saat pulang dalam kondisi sakit.
Satu pasien, warga Solo meninggal dan dinyatakan positif Corona.
Sementara, hasil dari satu pasien yang Suspect Corona belum keluar dan saat ini masih dirawat di RSUD dr Moewardi Solo.
Berdasarkan hal itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo bergerak cepat melakukan tracking siapa saja yang pernah melakukan kontak dengan satu pasien suspect Corona dan satu pasien Positif Corona di Solo.
"Kita tracking dari 1 pasien Suspect Corona dan 1 pasien positif Corona sebagai antisipasi apalagi diketahui keduanya ke Bogor bersama juga," Kata Siti pada wartawan, Jumat (13/3/2020).
Tracking dilakukan pada tenaga medis yang pernah melakukan kontak dengan kedua pasien itu dan keluarga dan orang terdekat yang melakukan kontak.
"Termasuk tenaga medis rumah sakit, keluarga, dan karyawan dari warga Semanggi yang meninggal positif Corona," papar Siti.
Riwayat perjalanan kedua pasien di rumah sakit juga disisir.
Hasilnya diketahui ada 62 orang melakukan kontak dengan rincian
Tenaga medis :
RS dr Oen Kandang Sapi 16 orang karantina mandiri
RS dr Oen Solo Baru 15 orang karantina mandiri.
Klinik Mojosongo 6 orang karantina mandiri.
Sementara, Keluarga dari pasien Suspect Corona yang masih dirawat di RSUD dr Moewardi Solo ada 12 orang.
Keluarga pasien positif Corona yang meninggal di Solo ada 7, dan karyawan dari warga tersebut ada 6 orang.
Mereka yang dikarantina mandiri akan dilakukan pengawasan selama 14 hari.
"Nanti ada petugas puskesmas yang kasih informasi ke kita, update setiap jam 9, memantau kondisi mereka bagaimana pengembangannya," kata Siti.
"Kita harus waspada kita sudah lakukan tracking kontak orang dekat, erat dan sosial," papar Siti.
Masyarakat diimbau tetap tenang dan karantina ini dimaksudkan untuk melokalisir.
Siti mengatakan, langkah ini dilakukan untuk berjaga-jaga memastikan kondisi yang melakukan kontak benar-benar aman. (*)