Wabah Virus Corona
UPDATE Virus Corona Hari Ini: Jumlah Negara yang Laporkan Kasus 85, Pasien Sembuh 53.688 Orang
Update virus corona hari ini Kamis (5/3/2020) jumlah orang terinfeksi coronavirus COVID-19 mencapai 95.481.
UPDATE Virus Corona Hari Ini: Jumlah Negara yang Laporkan Kasus 85, Pasien Sembuh 53.688 Orang
TRIBUNJOGJA.COM - Update virus corona hari ini Kamis (5/3/2020) jumlah orang terinfeksi coronavirus COVID-19 mencapai 95.481.
Sementara jumlah negara yang melaporkan temuan kasus positif virus corona mencapai 85 negara.
Namun demikian kabar baiknya lebih dari separuh pasien yang terinfeksi COVID-19 sembuh.

Angka pasien yang sembuh di seluruh dunia pun terus bertambah. Hingga Kamis (5/3/2020), jumlah pasien yang sembuh sedikitnya 53.688 orang.
Jumlah pasien sembuh itu bertambah lebih kurang 2.700 orang dalam waktu 24 jam.
Sementara total orang yang terinfeksi ada 95.481 orang dengan angka kematian 3.286.
Seperti diberitakan sebelumnya, setiap orang bisa ikut mengambil bagian dalam upaya mencegah penyebaran SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19.
Namun, kita sendiri harus sadar bahwa ada beberapa kebiasaan yang justru dapat memperburuk keadaan.
Kebiasaan yang bisa memperburuk keadaan antara lain tidak mengarantina diri saat sakit, lebih percaya teori konspirasi dibanding tenaga medis, memilih menggunakan pengobatan alternatif yang belum tentu terbukti, tidak menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta justru memborong masker meski sehat.
Menurut Stanley Deresinski, seorang profesor klinis penyakit menular di Stanford Medicine, kebiasaan-kebiasaan tersebut justru dapat membuat orang yang sakit atau suspect corona menyebarkan virusnya ke orang lain.
"Jika Anda terinfeksi dan melakukan kontak dengan orang lain, orang tersebut berpotensi tertular juga," kata Deresinski.
"Pada dasarnya pola inilah yang terus berputar," imbuh Deresinski, seperti dilansir Live Science, Kamis (5/3/2020).

Berkaitan dengan itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa saat ini dunia kekurangan peralatan medis yang dapat melindungi petugas medis dan pasien, seperti masker, sarung tangan, dan kacamata khusus.
WHO memperingatkan bahwa kurangnya peralatan pelindung dapat menghambat dalam menanggapi wabah.
Hingga Kamis (5/3/2020) siang ini, lebih dari 95.000 orang di seluruh dunia dikonfirmasi positif terinfeksi Covid-19 dan menewaskan sedikitnya 3.285 orang sejak pertama kali diidentifikasi di Wuhan, China, pada akhir Desember 2019.
• Apakah Virus Corona Bisa Menular Lewat Udara? Begini Penjelasannya
Dalam waktu kurang dari 10 minggu, virus ini telah menyebar ke lebih dari 80 negara dan wilayah. Jumlah korban terbanyak ada di China, Korea Selatan, Italia, Iran, dan Jepang.
Dalam jumpa pers pada Selasa (3/3/2020), Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa setiap bulan tenaga medis di seluruh dunia butuh sekitar 89 juta masker medis, 76 juta sarung tangan, dan 1,6 juta kacamata untuk menanggapi wabah Covid-19.
"Bila kekurangan persediaan di atas, semua dokter, perawat, dan pekerja medis yang ada di garis depan tidak memiliki peralatan lengkap dan ini berisiko," ungkap Tedros, dilansir dari CNN, Rabu (4/3/2020).
"WHO telah mengirim hampir setengah juta set alat pelindung diri ke 27 negara, tapi persediaan menipis," imbuhnya.
Diperkirakan, pasokan kebutuhan medis di atas perlu ditingkatkan sebesar 40 persen untuk memenuhi kebutuhan.
Perlu disadari, saat ini jumlah pasien baru di China memang menurun. Namun, jumlah pasien baru di negara lain melonjak tajam.
Sebagai contoh, dalam 24 jam terakhir sejak Rabu (4/3/2020), jumlah pasien baru di China ada 160 orang. Namun, di Korea Selatan, jumlah kasus baru bertambah 438 orang.
• Kenali Perbedaan Gejala Serangan Virus Corona dengan Flu Biasa
Infeksi di Iran, salah satu negara yang paling parah terkena dampaknya, kini telah melonjak menjadi lebih dari 2.900 kasus dan 92 kematian, termasuk seorang penasihat Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.
Pihak berwenang Eropa telah mengambil tindakan pencegahan dini untuk menghentikan potensi penyebaran.
Beberapa pemerintah mencegah pertemuan besar untuk membatasi transmisi masyarakat, juga menutup ruang publik, seperti Louvre di Paris dan rumah opera La Scala di Milan.
Di Italia, setidaknya 107 orang meninggal karena SARS-CoV-2 dan lebih dari 3.000 orang telah terinfeksi. Sebagian besar kasus telah dilaporkan di utara negara itu.
Baca juga: WHO: Dunia Kekurangan Peralatan Medis untuk Tangani Corona
Berikut ini update terbaru jumlah infeksi dan kematian akibat virus corona yang dipaparkan Worldometer, https://www.worldometers.info/coronavirus/ dan Johns Hopkins CSSE.
China: 80.430 terinfeksi (160 kasus baru) dan 3.012 meninggal (31 kematian baru)
Korea Selatan: 5.766 terinfeksi (438 kasus baru) dan 35 meninggal (2 kematian baru)
Italia: 3.089 terinfeksi (587 kasus baru) dan 107 meninggal (28 kasus baru)
Iran: 2.922 terinfeksi (586 kasus baru) dan 92 meninggal (15 kasus baru)
Diamond Princess: 706 terinfeksi dan 6 meninggal
Jepang: 331 terinfeksi (38 kasus baru) dan 6 meninggal
Perancis: 285 terinfeksi (73 kasus baru) dan 4 meninggal
Jerman: 262 terinfeksi (59 kasus baru)
Spanyol: 228 terinfeksi (63 kasus baru) dan 2 meninggal (1 kematian baru)
Amerika Serikat: 159 terinfeksi (35 kasus baru) dan 11 meninggal (2 kematian baru)
Singapura: 112 terinfeksi (2 kasus baru)
Hong Kong: 105 terinfeksi (4 kasus baru) dan 2 meninggal
Swiss: 93 terinfeksi (35 kasus baru)
Inggris: 87 terinfeksi (36 kasus baru)
Norwegia: 59 terinfeksi (26 kasus baru)
Kuwait: 56 terinfeksi
Bahrain: 52 terinfeksi (3 kasus baru)
Australia: 52 terinfeksi (13 kasus baru) dan 2 meninggal
Swedia: 52 terinfeksi (22 kasus baru)
Malaysia: 50 terinfeksi (14 kasus baru)
Thailand: 43 terinfeksi dan 1 meninggal
Taiwan: 42 terinfeksi dan 1 meninggal
Belanda: 38 terinfeksi (14 kasus baru)
Irak: 35 terinfeksi (3 kasus baru)
Kanada: 34 terinfeksi (1 kasus baru)
Austria: 29 terinfeksi (5 kasus baru)
India: 29 terinfeksi (23 kasus baru)
Uni Emirat Arab: 28 terinfeksi (1 kasus baru)
Islandia: 26 terinfeksi (12 kasus baru)
Belgia: 23 terinfeksi (10 kasus baru)
Algeria: 17 terinfeksi (9 kasus baru)
San Marino: 16 terinfeksi (6 kasus baru) dan 1 meninggal
Vietnam: 16 terinfeksi
Lebanon: 15 terinfeksi (2 kasus baru)
Israel: 15 terinfeksi (3 kasus baru)
Oman: 15 terinfeksi (2 kasus baru)
Denmark: 15 terinfeksi (5 kasus baru)
Makau: 10 terinfeksi
Kroasia: 10 terinfeksi (1 kasus baru)
Ekuador: 10 terinfeksi (3 kasus baru)
Yunani: 9 terinfeksi (2 kasus baru)
Republik Ceko: 8 terinfeksi (3 kasus baru)
Qatar: 8 terinfeksi
Finlandia: 7 terinfeksi
Belarus: 6 terinfeksi (5 kasus baru)
Irlandia: 6 terinfeksi (4 kasus baru)
Meksiko: 6 terinfeksi
Portugal: 6 terinfeksi (2 kasus baru)
Romania: 6 terinfeksi (2 kasus baru)
Pakistan: 5 terinfeksi (1 kasus baru)
Senegal: 4 terinfeksi (2 kasus baru)
Filipina: 3 terinfeksi dan 1 meninggal
Azerbaijan: 3 terinfeksi
Brasil: 3 terinfeksi (1 kasus baru)
Georgia: 3 terinfeksi
Selandia Baru: 3 terinfeksi (1 kasus baru)
Rusia: 3 terinfeksi
Chili: 3 terinfeksi (2 kasus baru)
Saint Barthelemy: 3 terinfeksi
Mesir: 2 terinfeksi
Estonia: 2 terinfeksi
Indonesia: 2 terinfeksi
Arab Saudi: 2 terinfeksi
Hungaria: 2 terinfeksi (kasus baru)
Afganistan: 1 terinfeksi
Andorra: 1 terinfeksi
Argentina: 1 terinfeksi
Armenia: 1 terinfeksi
Republik Dominika: 1 terinfeksi
Kamboja: 1 terinfeksi
Latvia: 1 terinfeksi
Lithuania: 1 terinfeksi
Luksemburg: 1 terinfeksi
Liechtenstein: 1 terinfeksi
Makedonia Utara: 1 terinfeksi
Monako: 1 terinfeksi
Moroko: 1 terinfeksi
Nepal: 1 terinfeksi
Nigeria: 1 terinfeksi
Sri Lanka: 1 terinfeksi
Tunisia: 1 terinfeksi
Ukraina: 1 terinfeksi
Polandia: 1 terinfeksi (kasus baru)
Slovenia: 1 terinfeksi (kasus baru)
Yordania: 1 terinfeksi
Kasus virus corona atau COVID-19 baru juga dilaporkan di beberapa negara, di antaranya di Polandia, Slovenia, dan Hungaria.
Penting diketahui, orang yang terinfeksi SARS-CoV-2 sehingga mengidap COVID-19 bisa sembuh.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China pada 18 Februari 2020, sekitar 81 persen orang yang terinfeksi merupakan COVID-19 ringan.
Sekitar 13,8 persen melaporkan penyakit parah, yang berarti mereka mengalami sesak napas, atau membutuhkan oksigen tambahan, dan sekitar 4,7 persen kritis. Ini berarti, mereka menghadapi kegagalan pernapasan, kegagalan multi-organ, atau syok septik.
Data sejauh ini menunjukkan bahwa hanya sekitar 2,3 persen orang yang terinfeksi COVID-19 meninggal akibat virus.
Orang-orang usia lanjut atau memiliki kondisi kesehatan buruk adalah yang paling berisiko mengalami penyakit parah atau komplikasi.(Kompas.com)