Kenali Perbedaan Gejala Serangan Virus Corona dengan Flu Biasa

Dunia saat ini sedang diselimuti kekhawatiran akibat wabah virus Corona.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
pixabay.com
ilustrasi 

Kamu Harus Tahu! Kenali Perbedaan Antara Gejala Virus Corona dengan Flu Biasa

TRIBUNJOGJA-COM, Dunia saat ini sedang diselimuti kekhawatiran akibat wabah virus Corona.

Pasalnya, infeksi virus Corona yang menyerang sistem pernapasan memiliki gejala yang mirip dengan flu biasa, namun bisa berakibat fatal.

Kemiripan gejala tersebut membuat identifikasi infeksi Virus Corona tidak mudah dilakukan.

Perlu ada pemeriksaan laboratorium untuk mengonfirmasi indikasi seseorang tertular Virus Corona.

Dikutip Tribunjogja.com dari laman alodokter.com, berikut adalah perbedaan antara gejala flu biasa dan infeksi virus Corona atau COVID-19 yang perlu kamu ketahui:

Flu biasa

Flu biasa terjadi ketika rhinovirus menyerang saluran pernapasan.

Umumnya, keluhan yang muncul datang dari hidung dan tenggorokan (saluran pernapasan atas).

Gejala-gajalanya adalah sebagai berikut: 

  • Bersin-bersin
  • Hidung tersumbat dan berair
  • Sakit tenggorokan
  • Sakit kepala ringan
  • Batuk
  • Demam (jarang)

Gejala-gejala tersebut biasanya baru akan muncul 1–3 hari setelah terpapar virus dari orang lain yang sedang sakit.

COVID-19

Sama seperti rhinovirus, virus Corona juga menginfeksi saluran pernapasan.

Oleh karena itu, orang yang terkena infeksi virus Corona bisa mengalami gejala yang mirip dengan flu.

Meski begitu, virus Corona yang sekarang sedang mewabah lebih sering menyebabkan keluhan pada saluran pernapasan bawah.

Ada 3 gejala utama yang dapat muncul pada pasien COVID-19, yaitu:

  • Demam tinggi
  • Batuk
  • Sesak napas

Selain itu, pasien COVID-19 bisa juga mengalami gejala lain, seperti nyeri otot, nyeri kepala, nyeri tenggorokan, pilek, diare, mual dan muntah.

Meskipun gejala ini sangat jarang terjadi.

Pada kasus yang parah, infeksi COVID-19 bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti sindrom gangguan pernapasan akut, pneumonia (infeksi paru) yang berat, edema paru, dan kegagalan fungsi organ-organ tubuh, misalnya ginjal.

Dikutip Tribunjogja.com dari situs web WHO pada Rabu (04/03/2020),  WHO merekomendasikan agar setiap orang yang menderita demam, batuk, dan sulit bernapas mencari pengobatan sejak dini.

Mereka pun perlu memberitahu petugas kesehatan soal riwayat perjalanannya dalam 14 hari terakhir sebelum gejala muncul.

Informasi lainnya ialah riwayat kontak mereka dengan seseorang yang sedang menderita infeksi saluran pernafasan.

(mg_naillatul khasanah)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved