PSS Sleman

Dokter Tim PSS Sleman, Minta Penggawa Skuad Super Elja Jangan Khawatir Virus Corona

Dokter tim PSS Sleman meminta skuat Super Elang Jawa untuk tidak terlalu khawatir berlebihan dengan munculnya virus corona di Indonesia.

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Almurfi Syofyan
Dokter Tim PSS Sleman, Elwizan Aminudin 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dokter tim PSS Sleman meminta skuat Super Elang Jawa untuk tidak terlalu khawatir berlebihan dengan munculnya virus corona di Indonesia.

Ia meminta Bagus Nirwanto dan kawan-kawan untuk santai menyikapi virus Covid-19 yang sedang menyita perhatian publik itu.

"Saya sudah sampaikan kepada pemain waktu kita pulang dari Makassar, waktu itu ada berita yang menyebut dua orang suspect terkena virus corona, setelah itu saya share di grup kita ya, agar pemain tidak perlu takut, waspada harus, tapi takut jangan," ujar Elwizan Aminuddin, Rabu (4/3/2020).

Cedera Lutut, I Gede Sukadana Absen Tiga Laga Awal PSS Sleman

Ia juga mengaku heran dengan yang dilakukan warga yang merasa panik dengan memborong masker yang dijual di toko-toko.

Padahal, lanjut Elwizan, masker atau penutup hidung dan mulut tidak menjamin untuk mencegah virus Corona.

"Masker itu bukan jaminan. Tapi, kebersihan tangan sebagai sumber bakteri. Masker itu boleh hanya untuk suspect flu biasa, kalau masih normal, tidak perlu. Tapi, menjaga kebersihan tangan saja," tutur eks dokter timnas U-19 itu.

Sementara itu, Pelatih PSS Sleman, Dejan Antonic juga angkat bicara terkait wabah virus corona yang mulai masuk ke Indonesia.

UPDATE Virus Corona, RSPI Sulianti Saroso Rawat 9 Orang di Ruang Isolasi, 2 Pasien Mulai Membaik

Hal itu perlu menjadi perhatian bagi operator liga yakni PT Liga Indonesia Baru (LIB) agar keselamatan praktisi sepakbola juga menjadi perhatian.

"Itu di Hongkong liga jalan tanpa penonton karena wabah Virus Corona. Bagi saya kita harus aman dulu jangan ambil resiko nanti ada masalah kita juga yang repot," katanya.

Kata eks pelatih Madura United ini, jika nantinya situasi menjadi semakin tak terkendali, menggelar pertandingan tanpa penonton mungkin bisa menjadi pilihan untuk menjaga keamanan.

"Kalau situasi semakin parah mungkin tanpa penonton tidak masalah. Tapi saya banyak lihat di negara lain seperti itu. Pokoknya yang paling aman buat kita dan buat siapapun seperti suporter, pemain, wasit atau siapapun," tambahnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved