Gunung Merapi Erupsi
Erupsi Gunung Merapi, Radius 10 KM dari Puncak Terdampak Hujan Abu
Sejumlah area di wilayah utara disebutkan mengalami hujan abu seperti di wilayah kecamatan Musuk dan Cepogo Boyolali.
Penulis: Yosef Leon Pinsker | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta melaporkan, hujan abu akibat erupsi Gunung Merapi pada Senin (3/3/2020) pagi ini menjangkau hingga dalam radius 10 km dari puncak.
Sejumlah area di wilayah utara disebutkan mengalami hujan abu seperti di wilayah kecamatan Musuk dan Cepogo Boyolali.
Selain itu, hujan abu bercampur pasir dinyatakan juga terjadi di wilayah Desa Mriyan, Boyolali yang berjarak sekitar 3 km dari puncak Gunung Merapi.
• Erupsi Gunung Merapi, Wilayah Boyolali, Klaten dan Sukoharjo Hujan Abu, Petugas Bagikan Masker
"Letusan terekam di seismograf dengan amplitudo 75 mm dan durasi 450 detik. Sementara, arah angin saat kejadian letusan mengarah ke utara-timur," jelas Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida dikutip dari keterangan resmi yang diterima Tribunjogja.com.
Hanik menjelaskan, serupa seperti pada erupsi sebelumnya letusan hari ini tidak didahului oleh
prekursor (gejala awal) yang jelas.
Demikian juga deformasi (perubahan bentuk permukaan) juga tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.
Sementara, aktivitas seismik pada 2 Maret 2020 terdiri dari gempa VTA 1 kali, MP 8 kali, LF 2 kali, dan DG 1 kali.
• Super Gampang! Tutorial Make Up Khusus untuk Musim Hujan
"Data observasi ini menunjukkan bahwa menjelang letusan tidak terbentuk tekanan yang cukup kuat karena material letusan didominasi oleh gas vulkanik," urainya.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa di luar radius 3 km dari puncak gunung Merapi.
Untuk informasi resmi aktivitas Gunung Merapi, masyarakat dapat mengakses informasi melalui Pos Pengamatan gunung Merapi terdekat, serta informasi terpercaya lainnya. (TRIBUNJOGJA.COM)