Wabah Virus Corona

4 Jenis Masker yang Efektif untuk Mencegah Penularan Virus Corona

Supaya terhindar dari virus corona, masker respirator tipe N95 dapat memberikan perlindungan

Editor: Rina Eviana
Snapdeal
Snapdeal, Masker Polusi 

4 Jenis Masker yang Efektif untuk Mencegah Penularan Virus Corona

TRIBUNJOGJA.COM -Wabah virus corona COVID-19 terus meluas. Setidaknya lebih dari 60 negara telah melaporkan penyebaran virus itu.

Terkini, dua orang di Indonesia dipastikan terinfeksi virus corona atau COVID-19. Mereka tertular coronavirus dari seorang WN Jepang yang pernah mengunjungi mereka.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebutkan, dua orang warga negara Indonesia (WNI) yang positif virus corona tinggal di wilayah Depok, Jawa Barat.

"Daerah Depok," kata Terawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Beberapa orang menggunakan masker untuk pencegahan corona.

Virus yang awalnya mewabah di Wuhan, China tersebut menyebar ke beberapa negara.

Semakin Banyak, 169 Warga Korea Selatan Terjangkit Virus Corona, Presiden Segera Jadwalkan Pertemuan Tingkat Tinggi
Semakin Banyak, 169 Warga Korea Selatan Terjangkit Virus Corona, Presiden Segera Jadwalkan Pertemuan Tingkat Tinggi (Yonhap)

Lalu muncul pertanyaan apakah masker dapat mengurangi pencegahan virus corona?

Mengutip dari livescience.com, Dr. William Schaffner spesialis penyakit menular di Vanderbilt University di Tennessee, mengatakan tidak.

Supaya terhindar dari virus corona, masker respirator tipe N95 dapat memberikan perlindungan.

Masker ini lebih tebal daripada masker bedah.

Namun William tidak merekomendasikan penggunaan masker di tempat umum. Jika digunakan dalam jangka waktu lama, orang akan kesulitan bernafas.

William mencontohkan penggunaan respirator pada orang-orang. Masker tersebut menutupi hidung, pipi dan dagu, membuat orang kesulitan bernapas.

"Ketika Anda melakukan itu, ternyata pekerjaan bernafas, karena Anda melalui bahan yang sangat tebal, lebih sulit. Anda harus bekerja untuk bernapas masuk dan keluar. Ini agak sesak bisa menjadi lembab dan panas. "kata Schaffner.

William juga menjelaskan ada jeda pemakaian masker respirator.

"Saya tahu bahwa saya bisa memakainya ketika saya perlu sekitar setengah jam. Tapi kalau begitu aku harus keluar dari ruang isolasi, melepasnya dan mengambil napas dalam-dalam, agak dingin, sebelum aku bisa kembali." tambahnya.

Mengutip dari Grid.Health, memakai masker bedah kurang efektif untuk pencegahan virus corona.

Masker bedah biasa digunakan dokter saat operasi.

Untuk anstisipasi virus corona, perhatikan kode pada masker dan bahan yang digunakan.

Melansir dari The World Air Quality, ada 4 jenis masker respirator yang lebih efektif untuk mencegah zat-zat berbahaya dan virus corona :

1. N95 Respirator

Bantuan 10 Ribu masker N95 yang akan dikirimkan ke KBRI di Beijing
Bantuan 10 Ribu masker N95 yang akan dikirimkan ke KBRI di Beijing (Dok BNPB)

Masker paling umum digunakan dan harganya terjangkau adalah masker N95. Masker berkode N95 dapat menyaring udara paling paling sedikit 95% partikel di udara.

Dari hasil pengujian laboratorium, N95 bermanfaat untuk menyaring partikel udara. Namun ada beberapa orang yang sensitif menggunakan masker ini.

Jika ada alergi, masker N99 bisa menjadi rekomendasi. Masker berkode N99 dapat menyaring paling sedikit 99% partikel yang ada di udara. Perhatikan juga cara penggunaan masker.

Jika dipakai terlalu lama masker ini menyebabkan orang kesulitan bernapas.

2. Respirator Partikulat

Grid health, Respirator Partikulat
Grid health, Respirator Partikulat (Grid health)

Masker ini dibagi menjadi 3 tingkat penyaringan, yaitu FFP1, FFP2, dan FFP3. Masker ini memberi kenyamanan terutama ketika orang mengalami kesulitan bernafas saat memakai masker.

FFP1 dapat menyaring sebanyak 80% partikel yang ada di udara. FFP2 dapat menyaring 94% partikel udara. FFP3 dapat menyaring setidaknya 99% partikel di udara.

Masker respirator partikulat hampir sama dengan masker tipe N95 sedangkan FFP3 sama dengan masker N99.

3. Masker Polusi

Snapdeal, Masker Polusi
Snapdeal, Masker Polusi (Snapdeal)

Masker ini biasanya dipakai pengendara bermotor didaerah perkotaan.

Masker in punya dua katup untuk pernapasan yang lebih mudah.

Selain itu ada filter yang mudah diganti.

Pemakaian masa filter yaitu 69 jam.

Artinya jika mengendarai motor selama 1 jam setiap hari, satu filter dapat digunakan selama 3 bulan.

Masker ini berbahan neoprene yang punya kelenturan elastis.

Pemakaian masker ini dapat menyesuaikan fitur wajah sehingga bisa pas pada wajah siapa pun.

4. N99 CV (Carbon Layer / Exhaust Valve)

Amazon.com, N99 CV (Carbon Layer / Exhaust Valve)
Amazon.com, N99 CV (Carbon Layer / Exhaust Valve) (Amazon.com)

Masker N99 menggunakan bahan kain filtrasi microfiber sehingga lebih halus dari kain biasa.

Model masker ini mirip dengan respirator partikulat. Terdapat katup untuk memberi kenyamanan.

Ciri-ciri Demam Flu yang Disebabkan oleh Virus Corona atau Coronavirus

Antisipasi virus corona dengan pemakaian masker yang benar

Lantaran belum ada vaksin dan obat untuk melawan penyakit pernapasan ini, salah satu yang bisa Anda lakukan adalah dengan antisipasi diri.

Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.K(K) mengatakan, salah satu upaya pencegahan penularan virus corona adalah dengan memakai masker.

"Disarankan untuk menggunakan masker agar tidak menulari bagi yang sakit," kata Agus kepada Kompas.com, Jumat (24/1/2020).

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan selama wabah corona SARS berlangsung, para ahli menemukan bahwa penggunaan masker jenis apapun dapat mengurangi risiko infeksi pada pekerja perawatan kesehatan sebesar 85 persen.

Hal ini disampaikan oleh spesialis penyakit menular di McMaster University di Hamilton, Ontario, Mark Loeb.

"Pesan yang paling penting adalah risikonya lebih rendah jika mereka secara konsisten menggunakan masker jenis apapun," tuturnya.

Dokter Penyakit Menular di Johns Hopkins Center for Health Security, dr. Amesh Adalja menambahkan, masker dapat membantu menjaga tubuh agar tetesan cairan saat orang lain bersin atau batuk tidak mengenai kita.

Salah satu penyebaran virus corona, dikatakan ahli dapat melalui udara.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) telah menginstruksikan pasien yang menderita demam dan sakit pernapasan dan baru saja bepergian dari Wuhan atau pernah melakukan kontak dengan warga Wuhan untuk menggunakan masker.

Jangan asal pakai masker

Namun perlu diketahui, memasang masker jenis apapun tidak bisa asal-asalan.

Pasalnya, jika masker tidak dipasang dengan benar, maka hal itu akan meninggalkan celah di sekitar mulut.

"Sehingga masker tidak bisa menyaring semua udara masuk," kata Kepala Komite Kesehatan Publik untuk Penyakit Menular Masyarakat Amerika, dr Julie Vaishampayan seperti dilansir The New York Times.

Amesh menambahkan, ketika masker tidak dipakai dengan benar, hal ini akan memicu masalah lain.

Yang tidak boleh dilakukan

Tindakan yang biasa dilakukan oleh kebanyakan orang adalah meletakkan tangan mereka di bawah masker untuk menggaruk wajah, atau menggosok hidung.

Ironisnya, tindakan itu jugalah yang bisa membuat celah dan dapat membawa kontaminan bersentuhan dengan hidung dan mulut Anda.

Selain itu, juga Anda sebaiknya tidak melepaskan masker saat mendapat panggilan telepon.

Cara Mencegah Penularan Virus Corona dan Cara Mengenali Gejala Awal yang Muncul

 

Kasus Pertama COVID-19 di Indonesia : 2 Orang Warga di Depok Positif Virus Corona

Cara benar pakai masker

Ilustrasi wanita menggunakan masker.
Ilustrasi wanita menggunakan masker. (www.huffingtonpost.ca)

Meski kelihatannya mudah, cara pakai masker hidung tidak boleh sembarangan.

Cara memakai yang keliru bisa sangat meningkatkan risiko kemungkinan terjadinya masalah.

Berikut panduan cara memakai masker hidung alias alias masker bedah yang benar:

- Pastikan bahwa ukuran masker pas dengan wajah Anda, tidak kebesaran atau kekecilan.

- Selalu cuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer, sebelum menyentuh masker dan memasangnya.

- Cari sisi luar masker. Jika masker Anda memiliki dua warna berbeda (umumnya hijau dan putih), sisi luar masker adalah yang berwarna hijau. Maka, sisi putihlah yang menempel langsung dengan kulit Anda sementara lapisan hijau menghadap ke luar.

- Tentukan sisi atas masker, biasanya ditandai dengan adanya garis kawat hidung.

- Untuk masker yang menggunakan tali: posisikan kawat hidung di atas hidung dengan jari, lalu ikat kedua sisi tali di bagian atas pada kepala mendekati ubun-ubun. Setelah masker sudah bisa menggantung, tarik masker ke bawah untuk bisa menutup mulut hingga dagu. Ikat tali bagian bawahnya di tengkuk atau belakang leher Anda.

- Untuk masker karet: Anda hanya perlu mengaitkan tali karet di belakang telinga. Setelah masker menempel aman di wajah, cubit bagian kawatnya untuk mengikuti lekuk hidung Anda agar masker lebih tertutup rapat. Panjangkan lipatan-lipatan masker kebawah untuk menutup semua bagian yang harus ditutup yakni hidung, mulut, hingga dagu. Setelah masker terpasang dengan benar, hindari menyentuh masker apalagi sebelum mencuci tangan.

- Masker yang sudah digunakan hanya boleh digunakan sekali pakai. Bahkan beberapa sumber menyatakan bahwa masker ini hanya efektif digunakan selama 3-4 jam pemakaian atau maksimal 1 hari.

Cara melepaskan masker

Sama halnya dengan menggunakan masker, sebelum melepaskan masker seharusnya cuci tangan lebih dahulu.

Saat melepas masker, hindari menyentuh bagian depan masker karena bagian itulah yang dipenuhi oleh kuman yang menempel dari luar.

Pegang bagian tali atau karet pengaitnya untuk melepas masker.

Untuk melepaskan masker karet, pegang kedua karet yang menempel di telinga, lepaskan dari telinga dan buang ke tempat sampah.

Untuk melepas masker tali, pertama buka tali bagian bawahnya, selanjutnya lepaskan tali bagian atas.

Langsung buang ke tempat sampah tanpa menyentuh bagian depan masker.

Setelah melepas masker dan membuangnya di tempat sampah, sebaiknya cuci tangan atau gunakan hand sanitizer.(Kompas.com/Tribunjogja.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved