Liga Indonesia
Lapangan Tergenang, Uji Tanding PSCS vs PSIM Jogja Tak Maksimal
Lapangan tergenang karena cuaca yang buruk mewarnai uji tanding antara PSCS Cilacap kontra PSIM Jogja di Stadion Wijayakusuma, Cilacap, Minggu (1/3/20
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM - Lapangan tergenang karena cuaca yang buruk mewarnai uji tanding antara PSCS Cilacap kontra PSIM Jogja di Stadion Wijayakusuma, Cilacap, Minggu (1/3/2020).
Uji tanding yang berakhir imbang 0-0 ini sempat ditunda beberapa menit lantaran hujan sangat deras.
Drainase lapangan yang buruk turut memperparah kondisi lapangan, sebab genangan air merata hampir di seluruh sisi lapangan. Hal tersebut memengaruhi aliran bola di lapangan.
Pelatih PSIM Jogja, Seto Nurdiyantoro tak memungkiri kondisi lapangan yang tergenang sepanjang pertandingan sangat ia sayangkan.
• Eks Kapten Arema FC Bertekad Bawa PSIM Jogja Promosi ke Liga 1
"Sebenarnya saya tidak melihat masalah hasil. Tapi dengan skor 0-0, artinya secara pertahanan bagus, tapi mungkin juga faktor penyelesaian akhir menjadi kendala. Tergenangnya lapangan karena hujan cukup kami sayangkan, apa yang saya inginkan tidak tercepai karena permainan lebih banyak dengan otot," ujar Seto seusai pertandingan.
Meski begitu, Seto memberikan apresiasi atas penampilan Raymond Tauntu dan kolega pada uji tanding ini.
"Ini uji tanding pertama dengan tim selevel buat kami, tapi hasil positifnya bukan di masalah teknis atau strategi," ujar Seto.
"Tapi greget atau kemauan pemain, semangat tidak mau kalah, ini yang terpenting. Sebab taktik dan strategi, dengan kondisi lapangan seperti itu saya rasa tidak bisa menjadi ukuran," tambahnya.
Pada babak pertama, Seto menurunkan Sandy Firmansyah di bawah mistar gawang. Empat kuartet lini belakang diisi Purwaka Yudi, Hendra Wijaya, Beny Wahyudi, dan Risman Maidullah.
• PSIM Jogja Jajal Kekuatan PSCS Cilacap
Di posisi gelandang, dipercayakan pada Raymond Tauntu, Basith dan Ichsan Pratama. Posisi sayap diisi oleh Supriyadi Eeng dan Slamet Budiono.
Sedangkan di posisi juru gedor, dipercayakan pada penyerang muda asal Gunungkidul Ken Noveryan.
Saat babak pertama baru berjalan 17 menit, pertandingan terpaksa terpaksa harus ditunda beberapa menit sebab lapangan tergenang air karena hujan deras.
Namun kemudian pertandingan kembali dilanjutkan, dan babak pertama berakhir dengan skor kacamata 0-0 untuk kedua tim.
Seusai turun minum, Seto melakukan rotasi dengan menurunkan Kurniadi Trisakti, Sunni Hizbullah, Crah Angger, Tegar Pangestu, Yoga Pratama, Nanda, T.A Musafri dan Martinus Novianto.
Namun drainase yang buruk mengakibatkan genangan air merata hampir di seluruh sisi lapangan. Alhasil, aliran bola pun kerap terhenti hingga akhirnya 45 menit di babak kedua usai.(TRIBUNJOGJA.COM)