Kota Yogyakarta

Ikut Lomba Yel-yel HPSN, Valent Ajak Masyarakat Manfaatkan Sampah Plastik

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengadakan lomba menggambar untuk pelajar TK dan lomba yel-yel untuk pelajar SD.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Christi Mahatma
Siswa kelas IV dan V SD Kanisius Kumendaman menari usai lomba yel-yel dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diselenggarakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta di Balaikota Yogyakarta, Kamis (27/02/2020) 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengadakan lomba menggambar untuk pelajar TK dan lomba yel-yel untuk pelajar SD.

Lomba tersebut merupakan rangkaian kegiatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Kota Yogyakarta.

SD Kanisius Kumendaman, Kota Yogyakarta menjadi salah satu peserta lomba yel-yel tersebut.

Siswa kelas IV dan V yang didapuk menjadi penampil. Mereka mengenakan pakaian yang sama, berwarna putih.

Yang unik dari kostum mereka adalah aksesoris yang terbuat dari gelas plastik dari minuman kemasan. Gelas plastik tersebut dibentuk menjadi bunga-bunga dan dirangkai menjadi selempang.

Pelatihan Pengolahan Sampah Digelar di Malioboro

Salah satu siswa kelas IV SD Kanisius Kumendaman, Vincentius Valent kenandito mengatakan bahwa persiapan untuk kostum yang dikenakannya hanya dua hari.

Ia dan teman-temannya terlebih dahulu mengumpulkan gelas plastik kemasan bekas yang ada di lingkungan sekolahnya.

Valent pun terlibat dalam pembuatan aksesoris tersebut.

Cara pembuatannya relatif mudah, sebab ada guru yang mengajari dan mendampingi.

"Mengumpulkan gelas plastik yang tidak terpakai di sekolah. Terus dibuat aksesoris bersama-sama. Sudah diajari sama guru, jadinya gampang,"katanya usai lomba yel-yel di ruang Pandawa Komplek Balaikota, Kamis (27/02/2020).

Sayembara Menangkap Pelaku yang Membuang Sampah Sembarangan di Selokan Mataram, Hadiahnya Rp500 Ribu

Bocah usia 10 tahun itu mengaku senang mengikuti lomba yel-yel, sebab ia bisa bergembira bersama teman-teman.

Meski menggunakan aksesoris dari gelas plastik bekas, ia tak merasa malu.

Justru ia malah mengajak masyarakat agar tidak membuang sampah plastik, sebab sampah plastik masih bisa digunakan.

"Gelas plastik kan banyak, pengen mengajak masyarakat untuk mengolah sampah. Sampah plastik kan banyak, jangan langsung dibuang karena bisa diolah lagi. Kalau bisa diolah lagi kan sampah plastik bisa berkurang dan tidak mencemari lingkungan,"ujarnya.

Pernyataan Valent tersebut memang sejalan dengan tema HPSN kali ini, yaitu Gerakan Pilah Sampah dari Rumah.

Kepala Seksi Pengembangan Sumber Daya Lingkungan DLH Kota Yogyakarta, Christina Endang Setyowati mengatakan ada 185 siswa TK yang mengikuti lomba menggambar dan 26 SD yang mengikuti lomba yel-yel.

Sasaran lomba memang sengaja anak usia TK dan SD. Bukan tanpa tujuan, pihaknya ingin agar anak-anak peduli sampah dan lingkungan.

Giwangan Eco Tourism Rampung Tahun Ini

"Kita ingin membetuk generasi usia dini untuk peduli pada lingkungan. Bagaimana mereka peduli sampah. Temanya adalah Gerakan Pilah Sampaj dari Rumah. Maknanya adalah memilah sampah dari sumbernya. Sumbernya bisa dari rumah tangga, kantor, bisa juga sekolah," katanya.

"Anak-anak ini kan berada di sekolah, sehingga harapan kami anak-anak juga bisa memilah sampah di sekolah. Ketika karakter anak terbentuk di sekolah, maka bisa juga diterapkan di rumah,"sambungnya.

Ia pun berharap dengan adanya lomba yel-yel, membuat anak-anak tidak hanya memilah tetapi juga mengolah sampah.

Ia pun ingin agar lomba yel-yel bisa menjadi motivasi bagi anak-anak untuk peduli lingkungan, dan merasakan manfaat sampah setelah dikelola.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved