Info Prakiraan Cuaca DIY
Peringatan Dini BMKG, Berikut Daftar Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang di Yogya
Peringatan Dini BMKG, Berikut Daftar Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang di Yogya
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi hujan lebat dan angin kencang di wilayah DIY selama sepekan kedepan.
Wilayah yang berpotensi hujan lebat dan angin kencang merata hampir di seluruh wilayah kabupaten dan kota di Yogyakarta.
Berikut detail wilayah yang berpotensi hujan lebat dan angin kencang selama sepekan kedepan mulai 23-29 Februari 2020.
Tanggal 23 Februari 2020
Kulonprogo (Girimulyo, Nanggulan, Samigaluh, Kalibawang)
Sleman (Pakem, Cangkringan, Tempel, Sleman, Ngaglik, Godean, Mlati, Gamping, Kalasan)
Gunungkidul (Ngawen, Semin, Ponjong, Karangmojo).
Tanggal 24 Februari 2020
Kulonprogo (Kalibawang, Samigaluh, Girimulyo, Panjatan, Kokap)
Sleman (Pakem, Cangkringan, Depok, Kalasan, Berbah, Prambanan)
Kota Yogyakarta
Bantul (Imogiri, Dlingo)
Tanggal 25 Februari 2020
Kulonprogo (Kalibawang, Samigaluh)
Sleman (Pakem, Cangkringan, Turi, tempel, Sleman, Ngaglik,Ngemplak)
Kota Yogyakarta
Gunungkidul (Semin,Gedangsari, Wonosari, Ponjong, Karangmojo)
• Puncak Musim Hujan, BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Bencana Hidrometeoroogis di Wilayah Yogyakarta
• Diduga Terpeleset, Seorang Nelayan Dikabarkan Hilang di Pantai Grigak Panggang Gunungkidul
Tanggal 26 Februari 2020
Kulonprogo (Kalibawang, Samigaluh)
Sleman (Pakem, Cangkringan, Tempel, Sleman,Ngaglik, Ngemplak, Godean, Mlati, Gamping,Depok)
Kota Yogyakarta
Tanggal 27 Januari 2020
Kulonprogo (Temon, Wates, Panjatan, Kokap)
Sleman (Pakem, Cangkringan, Tempel, Sema, Ngaglik, Ngemplak, Godean, Mlati, Gamping, Depok)
Kota Yogyakarta
Bantul (Sewon, Banguntapan,Piyungan, Imogiri, Dlingo, Pundong)
Sebagian besar Gunungkidul
Tanggal 28 Januari 2020
Kulonprogo (Temon, Wates, Panjatan, Galur, Lednah)
Sleman (Pakem, Cangkringan, Tempel, Sleman, Mlati)
Kota Yogyakarta
Bantul (Srandakan, Sanden, Kretek)
Gunungkidul (Panggang, Purwosari, Wonosari)
Tanggal 29 Januari 2020
Kulonprogo (Temon, Wates, Panjatan)
Sleman (Pakem, Cangkringan, Tempel, Sleman, Ngaglik,Ngemplak, Godean, Mlati)
• TERUNGKAP, Inilah Identitas Perempuan Paruh Baya yang Ditemukan Meninggal di Intake PLTMH Semawung
Curah Hujan Bisa Sampai 100 mm/hari
Kepala BMKG Indonesia, Dwikorita Karnawati mengatakan meningkatnya pola tekanan rendah di wilayah Belahan Bumi Selatan (BBS) mengindikasikan terjadinya peningkatan aktivitas Monsun Asia.
Hal itu menyebabkan terbentuknya Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ) yang memanjang dari Laut Jawa hingga Laut Arafuru.
Dalam skala lokal, ITCZ mempengaruhi pola angin di DIY berupa konvergensi, sehingga meningkatkan potensi pembentukan awaan hujan cukup signifikan.
"Satu pekan ke depan wilayah DIY masih berpotensi sedang hingga lebat. Lebat itu sekitar 50mm per hari samai 100mm/hari. Tidak hanya hujan saja, dampak cuaca ektrim adalah angin kencang,"katanya belum lama ini.
Dengan potensi hujan sedang hingga lebat tersebut, Ia meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana hidrometerorologis, berupa banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.
Menurut dia hampir seluruh daerah di DIY memiliki potensi bencana hidrometeorologis.
"Potensi banjir, banjir bandang, tanah longor masih bisa terjadi. Sehingga masyarakat perlu waspada. Sleman daerah Pakem, Cangkringan, Turi, Ngemplak berpotensi hujan lebat. Artinya potensi banjir, banjir bandang masih bisa terjadi,"terangnya.
"Kulonprogo di Kecamatan Girimulyo, Nanggulan, Kalibawang, Samigaluh perlu wasapada karena selama tiga hari diperkirakan hujan lebat. Daerah itu adalah daearah langganan longsor. Gunungkidul daerah Semin, Gedangsari juga langganan longsor. Kota Yogyakarta juga berpotensi banjir, juga potensi longsor di lembah sungai Code dan Winongo,"bebernya.
Dwikorita meminta masyarakat selalu memantau informasi cuaca sebelum beraktivitas dari berbagai kanal BMKG.
Masyrakat bahkan bisa memantau pergerakan awan Kumolunimbus melalui https://sipora.infocuaca.id.. Warna kuning, oranye, dan merah adalah citra awan CB yang peru diwaspadai.
"Saat ini DIY sedang berada pada puncak musim hujan. Puncak musim hujan terjadi bulan Februari sampai Maret, artinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat akan terjadi sampai Maret,"ujarnya.
Selain itu masyrakat juga bisa mengakses info cuaca melalui Twitter @StaklimJogja, Instagram Staklim Jogja, Facebok: Stasiun Klimatologi Yogyakarta, Telegram 08224009760, www.bmkg.go.id, dan call center (0274) 2880151/52. (*)