Hiu Paus Terdampar di Pantai Glagah
BREAKING NEWS : Hiu Paus Sepanjang Empat Meter Terdampar di Pantai Glagah Kulon Progo
BREAKING NEWS : Hiu Paus Sepanjang Empat Meter Terdampar di Pantai Glagah Kulon Progo
Penulis: Andreas Desca | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Seekor hiu paus terdampar di kawasan Pantai Glagah, Kapanewon Temon Kulon Progo, Minggu (23/2/2020) sore.
Terdamparnya ikan pemangsa plankton ini awalnya diketahui oleh pengunjung yang tengah asik memancing di laut.
Mengetahui ada seekor ikan raksasa yang terdampar di pantai, sontak pengunjung tersebut langsung melaporkan hal ini kepada Tim SAR yang berada tidak jauh dari lokasi.
Koordinator SAR Linmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Pantai Glagah, Aris Widiatmoko mengatakan, TIM SAR yang tengah berjaga di pos pantau langsung mengecek laporan dari warga tersebut.
"Dari pengamatan yang dilakukan, hiu paus yang terdampar tersebut memiliki panjang lebih kurang sekitar 3 hingga 4 meter," katanya.
Aris menjelaskan, saat ditemukan, hewan tersebut masih dalam kondisi hidup dan berusaha kembali ketengah lautan.
"Hiu tersebut sepertinya kembali sendiri ke laut. Saat anggota datang ke lokasi, posisinya sudah mulai ke selatan," tuturnya.
• BREAKING NEWS : Mayat Bayi Laki-laki Ditemukan di Rak Mushola di Magelang
• Kenal Lewat Facebook, Remaja di Yogya Setubuhi Enam Perempuan, Salah Satunya Gadis Bawah Umur
Dia mengatakan bahwa peristiwa ini sudah diinformasikan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA DIY, Untung Suripto mengatakan hewan tersebut berjenis hiu paus dengan nama latin Rhincodon typus, yang merupakan mamlia laut (cetacea).
"Hewan ini merupakan salah satu hewan yang dilindungi oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18/KEPMENKP/2013," jelasnya.
Untung menduga hiu paus tersebut terdampar karena terkena gelombang besar.
"Selain karena karena alam (gelombang besar), polusi juga bisa menjadi penyebab hiu paus mencari makan sampai jauh ke dekat pantai," katanya.
Faktor penyebab lainnya, lanjutnya, bisa diakibatkan karena gangguan dari aktifitas manusia seperti sonar kapal di laut, sehingga navigasi hiu paus terganggu. (Tribunjogja/Andreas Desca)