Siswa di Sleman Hanyut

Tragedi Susur Sungai SMPN 1 Turi, Mendikbud Ungkapkan Belasungkawa, Faktor Penyebab Masih Ditelusuri

Mendikbud Nadiem Anwar Makarim melalui siaran pers resmi Kemendikbud juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga siswa SMPN 1 Turi.

Editor: Yoseph Hary W
Dian Erika/KOMPAS.com
Mendikbud Nadiem Makarim di Kantor Kemendikbud, Sabtu (30/11/2019). 

Berdasarkan laporan terakhir diterima tim Kemendikbud di lapangan, sebanyak 249 siswa kelas VII dan VIII SMPN 1 Turi mengikuti kegiatan susur sungai sebagai bagian dari mancakrida ekstrakurikuler Pramuka.

Sebanyak 216 siswa selamat, kemudian sebanyak 21 dengan kondisi luka ringan, dan 2 siswa mengalami luka berat dan telah dirawat inap di Puskesmas.

Jumlah korban jiwa sebanyak delapan siswa atas nama Nur Azizah (15), Latifah Zulfa (15), Sovie Aulia (15), Arisma Rahmawati (13), Khoirunnissa Nurcahyani Sukmania (14), Evieta Putri Larasati (13), dan Fanesha Dida (13), dan Nadine Fadila Khasanah (13).

Kemudian dilaporkan, dua jenazah korban jiwa masih belum teridentifikasi.

Keluarga korban

Berdasarkan informasi terkini dihimpun Tribunjogja.com, sampai Sabtu (22/2/2020) siang, Keluarga Zahra Imelda masih berada di Puskesmas Turi.

Zahra Imelda (12), adalah siswi kelas 7 SMPN 1 Turi, turut menjadi korban peristiwa Susur Sungai, yang sampai saat ini belum diketahui keberadaannya.

Paman dari Zahra, Indosuryo Hardiansyah (18) menuturkan bahwa sejak semalam berada di Puskesmas untuk mencari kepastian informasi tentang Zahra.

“Dari semalam Saya di sini, terus sekitar pukul setengah dua, Ayahnya (Zahra) tiba dari Surabaya," katanya.

Tampak wajah sang Ayah masih sembab diliputi kesedihan. Sesekali dia menyeka air mata lalu kembali menatap layar ponselnya.

Disamping sang Ayah, Cindy (16), kakak dari Zahra, juga terus meneteskan air mata.

Cindy, kemudian menunjukkan foto Zahra dari layar ponselnya.

“Ini mukanya (Zahra), dia anaknya agak kecil, hitam manis dia," katanya.

Ayah, kakak, dan beberapa kerabat lain masih menunggu kepastian informasi tentang Zahra di Puskesmas, selain Ibunya yang menunggu di rumah.

Ditambahkan Indosuryo, sang Paman, bahwa sang Ibu terus menerus menangis di rumah.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved